Sabtu 08 Sep 2018 11:28 WIB

Dirut PT Food Station Tjipinang: Operasi Pasar Tidak Perlu

Stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang melimpah

Red: EH Ismail
Stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC)
Stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menjaga ketersediaan beras di tengah musim kemarau. Hasilnya, stok beras di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) terjaga. Berdasarkan pantauan di PIBC, hingga Jumat (7/9) sore, pasokan beras dari daerah masih baik. Sedangkan untuk harga juga normal.

"Harga beras medium per liter sekitar Rp8 ribu. Standar-standar saja,” kata Anton, pedagang beras di PIBC.

Mengenai kabar operasi pasar beras yang akan dilakukan Bulog, menurut para pedagang belum perlu dilakukan. Mengingat pasokan dan harga di pasaran masih terkendali.

"(Kalau operasi pasar), tetap aja nggak ada perubahan, sama aja. Ada kenaikan tapi sedikit,” ujar Ilham pedagang lainnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok beras di PIBC melimpah. Stok beras di gudang tersimpan 40 ribu ton beras. Sementara pasokan beras dari daerah juga masih normal.

 

“Pasokan dari daerah 2.500 - 5.000 ton per hari. Di gudang Food Station sendiri stok beras mencapai 10 ribu ton,” tutur Arief dalamketerangan tertulis yang dterima Republika.co.id, Jumat (7/9).

Arief menambahkan,kenaikan harga beras di pasaran  masih tergolong normal dan cenderung sementara. “Kenaikan di pasar hanya 3 - 4 persen itu wajar dan sangat fluktuatif. Karena kan sebentar lagi petani akan panen raya,” tambah Arief.

Dengan kondisi tersebut, Arief menegaskan, Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih akan berisiko bagi petani.

“OP Bulog dengan menyalurkan beras ke pasar retail tidak efektif dan tidak perlu. Ini justru akan menekan harga dan menyakiti petani yang secara bergantian di berbagai daerah sedang panen," tegas Arief.

 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan meminta Perum Bulog menyiapkan operasi pasar beras. Hal itu dilakukan untuk menjaga target inflasi 3,5 persen sesuai target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Kami meminta untuk Bulog menyiapkan operasi pasar. Beras adalah makanan utama dan itu jadi perhatian khusus," kata Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita, usai rapat koordinasi pangan di kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (6/9).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengaku siap melakukan operasi pasar. Meski saat ini tren harga beras mulai mengalami penurunan. Terlebih saat ini Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,2 juta ton. “Jumlah ini cukup untuk menjaga harga beras hingga musim panen berikutnya,”  ujar Tri.

Pantauan harga beras terkini, Info Pangan Jakarta di pasar-pasar tradisional Ibukota dibanding Kamis (6/9), hampir seluruh jenis beras mengalami penurunan. Penurunan harga bervariasi antara Rp 16 - 34 rupiah per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement