Jumat 07 Sep 2018 18:24 WIB

Rupiah Melemah, Cadangan Devisa Indonesia Merosot

Cadangan devisa menurun hingga 400 juta dolar AS.

Red: Nur Aini
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah cadangan devisa Indonesia menurun sebesar 400 juta dolar AS menjadi 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018. Hal itu berdasarkan pernyataan resmi Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (7/9).

Cadangan devisa selama Agustus 2018 dikatakan Bank Sentral banyak digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, cadev digunakan stabilisasi nilai tukar rupiah yang kerap tertekan guncangan akibat dinamika ekonomi global.

"Posisi cadangan devisa Indonesia cukup tinggi sebesar 117,9 miliar dolar AS pada akhir Agustus 2018, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 118,3 miliar dolar AS pada akhir Juli 2018," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman.

Meski menurun, penggunaan cadangan devisa di Agustus 2018 tidak "seboros" beberapa bulan sebelumnya. Bank Sentral, pada Juli 2018 cadangan devisa tergerus hingga 1,5 miliar dolar AS dibanding Juni 2018. Pada Juni 2018, penurunan terjadi lebih dalam. Tekanan eksternal menguras cadangan devisa hingga 3,1 miliar dolar AS selama bulan keenam itu.

Jumlah cadangan devisa di Agustus 2018 setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor, atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa Agustus 2018 juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Bank Sentral menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Agusman.

Baca: BI: Penukaran Dolar AS Berhasil Perkuat Rupiah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement