Selasa 04 Sep 2018 20:12 WIB

Rupiah Melemah, Pemerintah tidak akan Naikkan Harga BBM

Indonesia masih menjadi negara net importir BBM

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
SPBU Pertamina
Foto: blogspot.com
SPBU Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Ignasius Jinan mengatakan hingga saat ini Pemerintah tidak berencana untuk menaikan harga BBM. Jonan menjelaskan, pemerintah masih akan menjaga harga BBM, terutama BBM bersubsidi.

"Pemerintah tidak rencanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Selasa (4/9).

Disatu sisi, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Abadi Purnomo menjelaskan disaat kondisi rupiah yang melemah saat ini, memang mengerek ICP. Namun, kata Abadi hal keputusan harga BBM juga berkaitan dengan badan usaha, seperti Pertamina.

"Masalahnya bukan subsidi, masalahnya kan harga BBM itu kan semuanya dari Pertamina kan," ujar Abadi di Kementerian ESDM.

Ia melanjutkan, ini sebetulnya masalah dari sisi keseimbangan keuangan negara dan bagaimana badan usaha bisa berperan terhadap hal itu. Abadi juga mengatakan, dari sisi konsumsi BBM yang ada di dalam negeri, sebetulnya masih sama dengan kondisi sebelumnya.

"Ya, ini masalahnya bukan apa-apa, kita lihat inilah perkembangan ekonomi. Kalau konsumsi tetap enggak naik sama sekali, kursnya saja (bergejolak)," katanya.

Disatu sisi, kata Abadi, Pertamina disatu sisi memang dalam melakukan penyesuaian harga juga perlu mempertimbangkan beberapa aspek. "Artinya, sederhana saja kan nanti BUMN (juga bisa) kurangi dividen ke pemerintah. Biasanya dividennya berapa, dikurangi untuk ini (impor)," ucapnya.

Saat ini, Indonesia memang diketahui, masih menjadi negara net importir BBM. Adapun kondisi impor BBM Indonesia saat ini disebut berada di level 300 hingga 400 ribu barel setara minyak per hari. "Impor kita sehari sekitar 300-400 ribu barel minyak per hari (bopd)," tuturnya.

Sebagai informasi, mengutip kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, pada perdagangan hari ini, 4 September 2018 nilai tukar rupiah berada di level Rp14.840 per dolar AS atau melemah dibandingkan kemarin di level Rp 14.767.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement