Sabtu 01 Sep 2018 14:20 WIB

Kemitraan Bisa Dorong Revitalisasi KTM Pawonsari

Perbankan diperlukan untuk mengembangkan produk unggulan KTM Pawonsari.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong revitalisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Foto: kemendes pdtt
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong revitalisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOALEMO -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong revitalisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, melalui pola kemitraan. Untuk mengakselerasi hal tersebut, Kemendes PDTT menggelar Rapat Kelompok Kerja (Pokja) dengan pembahasan utama rencana pembangunan berkelanjutan di KTM Pawonsari.

Rapat tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Boalemo, Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo, Asisten Dua, dan para Kepala OPD di Kabupaten Boalemo serta Peserta Pokja lintas sektor. Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) Kemendes PDTT, M. Nurdin mengatakan langkah awal dalam merevitalisasi KTM ini perlu dilakukan ulasan terhadap masterplan yang sudah disusun 10 tahun yang lalu.

"Perlu segera ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) agar pembangunan di KTM Pawonsari dapat memberi dampak yang bersifat jangka panjang," kata Nurdin, Kamis (30/8).

photo
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong revitalisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

Menurut dia, yang sangat penting dalam mengembangkan KTM ini adalah perlunya keterlibatan mitra swasta dan perbankan dalam mengembangkan produk unggulan seperti padi, sawit, dan jagung. Nurdin menambahkan, kerja sama lintas kementerian maupun lembaga telah dilakukan secara intensif.

Ia menjelaskan pada tahun 2018 ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo telah membangun infrastruktur sebesar Rp 29 miliar dan membangun bendungan senilai Rp 8 miliar. Selain itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) juga akan membangun pasar dengan nilai Rp 6 miliar.

Di kawasan KTM ini juga telah dibangun dua Puskesmas. Satu Puskesmas sudah dapat melayani rawat inap.

“Selain infrastruktur, juga ada potensi sawah produktif yang mencapai 4.105 hektar. Juga ada jagung sebesar 89 ribu hektar dengan kapasitas produksi 400 ribu ton per tahun. Kita harus bergerak bersama,” ucap dia.

photo
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong revitalisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Pawonsari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

Meski demikian, Nurdin menjelaskan jika produktivitas jagung yang besar tersebut baru bisa dijual dalam bentuk jagung pipil. Dia berharap akan ada industri pengolahan jagung yang masuk ke KTM Pawonsari.

“Pemerintah berkomitmen penuh mengembangkan KTM Pawonsari. Sampai dengan 2016 ini tercatat pembangunan yang dilakukan sudah sebesar Rp 84,5 miliar. Dalam dua tahun terakhir ini juga ada bantuan Rice Milling Unit (RMU) sebesar Rp 684 juta,” kata Nurdin.

Selain aspek produktivitas lahan pertanian, Kemendes PDTT juga berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemberian bantuan berupa perlengkapan kegiatan belajar mengajar untuk SLTP sebesar Rp 100 juta di KTM Pawonsari.

Usai mengunjungi KTM Pawonsari, Dirjen PKTrans M. Nurdin juga meninjau permukiman transmigrasi di Lito, Kabupaten Boalemo dengan pola usaha pokok nelayan. Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau pembangunan jembatan di permukiman transmigrasi Ayumulingo, Kabupaten Gorontalo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement