Sabtu 01 Sep 2018 16:00 WIB

Kemendes Usulkan Model Prukades untuk Difabel

Penyandang disabilitas sering kesulitan mendapatkan pekerjaan formal.

Kemendes PDTT menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Sleman, Yogyakarta, Jumat (30/8).
Foto: kemendes dptt
Kemendes PDTT menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Sleman, Yogyakarta, Jumat (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan ada kemungkinan Kemendes PDTT mengembangkan prukades bagi kamus difabel. Hal ini setelah Kemendes PDTT menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Sleman, Yogyakarta, Jumat (30/8).

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Selama ini mereka sulit mendapatkan pekerjaaan di bidang formal, karena kalah bersaing dengan pencari kerja pada umumnya.

Kemendes PDTT Latih Warga Wonosari Bertanam Hidroponik

Anwar Sanusi menyampaikan pelatihan hidroponik bagi kaum disabilitas ini bisa membawa perubahan bagi kaum difabel untuk mengembangkan keterampilannya di desanya masing-masing dan menghasilkan produksi yang bisa meningkatkan pendapatannya.

photo
Kemendes PDTT menggelar pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi para penyandang disabilitas atau kaum difabel di Sleman, Yogyakarta, Jumat (30/8).

"Jadi ada semacam kampung-kampung yang dikhususkan untuk kaum difabel  yang memang di situ mereka bisa memberdayakan masyarakatnya dengan baik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi kampungnya," kata Anwar Sanusi saat menutup sekaligus melaunching BNI Smart Office di BBLM Yogyakarta Kemendes PDTT, Jumat (30/8).

Terkait dengan pemasaran, Kemendes PDTT akan berkoordinasi dengan Bupati Sleman untuk membantu dalam menyalurkan produksi-produksi yang nanti bisa dihasilkan  oleh para difabel dari hasil pelatihan ini.

"Mungkin nanti, kita juga akan membantu mengkomunikasikan dengan dunia swasta. Kalau produksinya cukup banyak mungkin bisa terserap. Cuma kadangkala dunia swasta itu kan membutuhkan produksi yang relatif cukup besar. Oleh karena itu, sementara ini kita akan memanfaatkan jaringan-jaringan pasar yang ada di Sleman terlebih dahulu," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten akan menyiapkan beberapa lokasi atau tempat yang bisa digunakan oleh para difabel untuk memasarkan hasil dari produknya pascapelatihan yang digelar oleh Kemendes PDTT

"Di Sleman kan banyak rumah-rumah makan yang kelas menengah ke atas yang mereka butuh sayuran segar. Kita nanti siap fasilitasi membantu untuk memasarkannya. Yang penting, selesai pelatihan ini, segera dipraktikkan di rumahnya masing-masing. Kalau para difabel bisa mengembangkan produksinya menjadi besar, kita akan dorong mengembangkan satu kawasan khusus bagi kaum difabel untuk kembangkan produksinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement