REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendorong setiap desa untuk memiliki Badan Usaha Milik Desa. Hal ini sebagai upaya mengembangkan potensi daerah yang akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.
"Inilah yang namanya pembangunan dari desa itu, jadi potensi desa bisa dioptimalkan langsung masyarakat," kata Pelaksana Tugas Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT Harlina Sulistiyorini saat acara Desa Membangun Indonesia di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (30/8).
Ia menuturkan BUMDes menggali potensi unggulan daerah untuk bisa dikenal masyarakat luas sehingga memberikan keuntungan secara ekonomi. Pemerintah, lanjut dia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan-perusahaan besar diharuskan membantu mengembangkan BUMdes, termasuk pemerintah daerah di Garut.
"Seperti di Garut ada BNI yang akan membantu BUMdes," katanya.
Ia mengungkapkan khusus Garut progres BUMDes telah berhasil menunjukkan potensi daerahnya seperti kerajinan maupun produk pangan. "Untuk di Garut sangat potensial, saya lihat kerajinan dari bambu, tanah liat, dan beberapa daerah juga punya kopi," katanya.
Kemendes telah merencanakan konsep pengembangan potensi desa. Salah satunya membuat kawasan antardesa yang selanjutnya mengembangkan BUMDes.
"Konsepnya membuat kawasan antardesa, setelah BUMDes berkembang, nanti ada kerja sama antardesa, jadi ada nilai tawar, nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat," katanya.
Acara Desa Membangun Indonesia di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang merupakan kali pertama dilaksanakan di Garut. Kegiatan tersebut, antara lain menampilkan stan berbagai produk unggulan desa dari masing-masing kecamatan untuk menginformasikan berbagai produk dan potensi desa kepada khalayak.