Jumat 31 Aug 2018 07:23 WIB

Trump Siap Tingkatkan Perang Dagang dengan Cina

AS siap mematok nilai bea masuk impor hingga 200 dolar AS

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, Cina, Kamis (9/11).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, Cina, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersiap untuk dengan segera meningkatkan perang dagang dengan Cina. Tarif yang dikenakan untuk bea impor masuk barang Cina, tak tanggung-tanggung dipatok lebih dari 200 dolar AS.

Namun, Gedung Putih menolak memberikan komentar mengenai kabar tersebut. Sementara Bloomberg melaporkan berdasarkan sumber yang belum terindentifikasi. Peningkatan perang dagang ini, berdampak menurunkan pasar. S&P mencapai posisi terendah Kamis (30/8) waktu setempat, dolar AS, yuan Cina dan hasil Treasury AS juga jatuh.

Tarif 25 persen yang diusulkan juga akan mempengaruhi produk konsumen termasuk persediaan bangunan rumah, produk teknologi, sepeda dan pakaian jadi. "Periode komentar publik tentang proposal tersebut akan berakhir pada 6 September, dan Trump berencana untuk memberlakukan tarif setelah tenggat waktu itu," kata Bloomberg seperti dikutip laman Reuters Jumat (31/8).

Dalam perang dagang dengan Cina, Trump bangga keberhasilan elektoral keras yang dilakukannya dalam perdagangan. Sebab dampak ekonomi di AS melukai para pekerja AS dan mendukung pesaing asing.

Washington menuntut Beijing meningkatkan akses pasar dan perlindungan hak milik intelektual pada perusahaan-perusahaan AS. Caranya, dengan memotong subsidi industri dan memangkas surplus perdagangan sebesar 375 miliar dolar AS atau Rp 5.475 triliun.

Dua negara dengan ekonomi terbesar itu, telah menerapkan tarif hingga 50 miliar dolar AS dari impor barang satu sama lain. Meskipun diskusi guna mengurangi ketegangan antar kedua negara, menemui jalan buntu pada pekan lalu.

Beberapa sumber mengatakan, Trump belum membuat keputusan terakhirnya. Sebab Pemerintahan Trump sampai terbagi, karena mengahadapi kesulitan mendorong Beijing.

Trump, yang telah mengancam untuk mengenakan bea masuk pada hampir semua lebih dari 500 miliar dolar AS barang-barang Cina yang diekspor ke AS setiap tahun. "Penyelesaian perang dagang dengan China akan "mengambil waktu" dan saya tidak punya banyak waktu," ujar Trump kepada Reuters.

Laporan tentang sikap Trump terhadap Cina itu, bertepatan dengan negosiator AS yang mendesak untuk menuntaskan kesepakatan dengan rekan Kanada untuk merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement