Kamis 30 Aug 2018 18:05 WIB

BI Minta Investor tak Khawatirkan Pemilu

BI meyakini Pemilu 2019 berjalan aman dan tertib seperti pemilu sebelumnya.

Rep: Satya Festiani/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendengarkan pertanyaan wartawaan usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat BI, Jakarta, Rabu (15/8). BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendengarkan pertanyaan wartawaan usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat BI, Jakarta, Rabu (15/8). BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta agar investor tidak mengkhawatirkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. BI meyakini Pemilu 2019 berjalan aman dan tertib seperti pemilu yang telah berlangsung sebelumnya.

“Para investor dunia usaha lihat sejumlah Pemilu yang telah kita lakukan berjalan aman, lancar, dan tertib sehingga itu bisa memberikan rasa percaya diri. Jadi kalau masih ada sejumlah investor yang masih ragu, lihatlah,” ujar Perry dalam konferensi pers 12th Bulletin of Monetary Economics and Banking di Bali, Kamis (30/8). 

BI juga menganggap penyelenggaraan pemilu mendukung perekonomian Indonesia secara berkesinambungan. Sebab, dari tahun ke tahun Pemilu mendorong pertumbuhan konsumsi non-rumah tangga. “kalau dari komponen Produk Domestik Bruto (PDB) itu pengeluaran langsungnya lembaga negara non-rumah tangga,” ujar Perry.

Berkaca pada hal tersebut, BI meyakini pertumbuhan ekonomi pada 2019 diperkirakan tumbuh pada 5,1-5,5 persen. Sementara untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5-5,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement