Rabu 29 Aug 2018 21:31 WIB

Kemenkop Ajak Gojek Garap Kampung UKM Digital

Gojek meyakini teknologi digital membuka peluang UMKM naik kelas

Pengunjung melihat pakaian bahan rajut di acara peresmian Kampung UKM Digital Kampoeng Rajoet, Jl Binongjati, Kota Bandung, Kamis (4/8). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Pengunjung melihat pakaian bahan rajut di acara peresmian Kampung UKM Digital Kampoeng Rajoet, Jl Binongjati, Kota Bandung, Kamis (4/8). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM mengajak sinergitas stakeholders terkait untuk bersama-sama mendorong kelompok UMKM naik kelas melalui pemanfaatan teknologi digital. Sebab diakui pemanfaatan teknologi digital masih menjadi tantangan bagi generasi millenial di dalam mengembangkan kegiatan ekonominya.

“Dalam hal ini kami mengajak saling sinergi dengan Gojek untuk mengubah mindset mereka bahwa teknologi digital itu sangat penting bagi pengembangan usaha,” kata Sekretaris Kemenkop dan UKM, Meliadi Sembiring saat menjadi pembicara dalam acara diskusi di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (29/8).

Sejalan dengan hal itu, Kemenkop dan UKM mengajak Gojek (salah satu perusahaan penyedia layanan tansportasi) bersinergi dalam pengembangan program Kampung UKM Digital yang sedang dikembangkan. Saat ini sudah berdiri 24 Kampung UKM Digital di sejumlah daerah, sedangkan 5 lagi sedang dipersiapkan untuk diluncurkan dalam waktu dekat.

“Kita garap dengan gojek kalau sudah bisa memanfaatkan teknologi digital ini akan lebih gampang. Dari Kampung UKM Digital ini bisa jadi titik bergerak kita bersama-sama,” ujar Meliadi.

Beragam aktifitas yang bisa dilakukan di Kampung UKK Digital dalam rangka mendorong pengembangan UMKM. Di antaranya penyediaan infrastruktur telekomunikasi, adanya wadah komunitas UMKM, pemanfaatan teknologi dalam sebuah ekosistem, serta terjadi sharing pengetahuan antar pelaku usaha. 

Selain itu, Kemenkop dan UKM juga mensinergikan program pengembangan Kampung UKM Digital dengan pusat layanan usaha terpadu atau PLUT.  Sejauh ini, sudah dikembangkan sebanyak 49 PLUT yang bekerja sama langsung dengan PT Telkom. Perusahaan BUMN ini akan menyediakan akses internet para pelaku UKM di kampung-kampung yang menjadi basis program.

“Muaranya nanti UKM naik kelas. Pada akhirnya akan menambah lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan dan, kesenjangan masyarakat,” pungkasnya.

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan teknologi digital membuka peluang UMKM untuk bisa naik kelas. Seperti yang dilakukan UMKM yang tergabung dalam ekosistem Gojek. Dengan teknologi yang ditawarkan UMKM berhasil memperluas akses pasar dan menjangkau lebih dari 96 juta konsumen yang telah mengunduh aplikasi Gojek.

“Tahun ini Gojek berkomitmen akan terus meningkatkan pembedayaan UMKM di Indonesia melalui teknologi yang kami miliki,” ucap Nila.

Dijelaskan, UMKM dalam ekosistem Gojek terdukung dengan layanan yang dapat mendukung bisnis mereka. Seperti Gofood (memudahkan UMKM mengakses pasar), Gosend (layanan logistik mengantarkan barang dan paket), Gopay (memudahkan konsumen dan penjual menerima pembayaran elektronik yang lebih efisien).

Tommy Prastowo, VP Commercial & Business Development Katadata.co.id menambahkan UMKM adalah salah satu faktor kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia.Pada tahun 2016, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 60,34 persen bagi perekonomian nasional.

Namun, disadari masih banyak tantangan yang harus dihadapi, misalnya masalah strategi bisnis dan akses pasar yang terbatas. Maka menurut dia, salah satu solusi terpenting bagi UMKM adalah dengan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi.

“Tercatat dari 59,2 juta UMKM baru 3,79 juta yang memanfaatkan platform online dalam berbisnis atau hanya sekitar delapan persen. Angka ini memang masih terbilang kecil, tapi ini adalah awal dari tren digitalisasi di sektor UMKM,” tutur Tommy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement