Senin 27 Aug 2018 18:19 WIB

PGN akan Bayar Akuisis Pertagas ke Pertamina Akhir September

Pembayaran tahap kedua kemungkinan dilaksanakan semester satu tahun depan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasokan gas untuk pusat perbelanjaan. Petugas PT PGN memeriksa instalasi pipa gas Metering Regulating Station (MRS) di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasokan gas untuk pusat perbelanjaan. Petugas PT PGN memeriksa instalasi pipa gas Metering Regulating Station (MRS) di Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) akan membayar akusisi Pertagas kepada Pertamina pada akhir September mendatang. Untuk bisa membayar akuisisi ini, PGN merogoh kocek sekitar Rp 16,6 triliun.

Total nilai aset Pertagas dan Pertagas Niaga dari hasil verifikasi valuator sebesar Rp 32 triliun. Karena PGN hendak mengambil 51 persen dari total saham tersebut, besaran nilai transaksi yang akan diselesaikan PGN dalam kurun waktu 90 hari ke depan sebesar Rp 16,6 triliun

Direktur Utama PGN Jobi Triananda menjelaskan, angka tersebut merupakan 50 persen dari total nilai akuisisi perusahaan. Pembayaran 50 persen ini juga merupakan bagian dari pembayaran akuisisi yang telah disepakati menjadi dua tahap.

"Tahap pertama, akan kita selesaikan akhir September. Tahap kedua, lets say, kita akan selesaikan di semester satu tahun depan," ujar Jobi di gedung BEI, Senin (27/8).

Untuk pembayaran tahap pertama, PGN akan mengandalkan dana kas internal. Sementara untuk cicilan kedua perusahaan akan mencari pendanaan. "Bentuk pendanaannya belum bisa kami sampaikan karena masih dalam tahap pembicaraan internal," kata Jobi.

Dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales purchase agreement /CSPA) yang ditandatangani pada 29 Juni 2018 lalu, PGN juga memiliki kesempatan untuk menambah kepemilikam.

"Dalam opsi CSPA kami boleh menaikkan kepemilikan lebih dari 51 persen, bisa melalui akuisisi atau right issue. Tapi, opsi pengambilannya seperti apa, belum bisa kami sampaikan. Kami fokus lunasi pembayaran dulu," ujar Jobi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement