Ahad 26 Aug 2018 12:49 WIB

Pasar Saham Domestik Masih Berfluktuasi Hingga September

IHSG diperkirakan terus mengalami fluktuasi karena suku bunga Fed masih akan naik

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan mengalami fluktuasi hingga bulan depan. Pasalnya, suku bunga Fed atau Fed Fund Rate (FFR) juga bakal naik bulan depan.

"IHSG saat ini masih agak fluktuasi. Sekarang lumayan naik," ujar Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Republika, Ahad (26/8).

Ia pun memprediksi laju IHSG masih akan fluktuasi dalam beberapa waktu ke depan. "Lalu akan ada correction," kata Hans.

Saat ini, kata dia, masih ada beberapa pengaruh global di antaranya kekhawatiran terhadap dampak krisis keuangan Turki. Kemudian secara umum, kekhawatiran pasar pada perang dagang.

Menurutnya, kondisi tersebut turut memengaruhi pergerakan rupiah yang masih di level Rp 14.600 per dolar AS. Ia bahkan menilai kurs rupiah bisa menembus level Rp 14.700 per dolar AS bila FFR terus naik sampai Desember.

Sebagai informasi, pada Jumat (24/8) lalu, IHSG ditutup melemah 0,24 persen atau 14,23 poin ke 5.968,75. Pada saat pembukaan pun sudah melemah 0,13 persen atau 7,57 poin di 5.975,41. Meski begitu tetap dapat bertahan di level 5.900.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement