REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam upaya dilakukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa termasuk pendidikan. Salah satu yang dilakukan adalah bekerja sama dengan United Nations Children's Fun (UNICEF).
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, kerja sama antara Kemendes PDTT dan UNICEF dilakukan dalam rangka mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. Sebab menurutnya, kualitas sumber daya manusia adalah penentu maju atau tidaknya Negara Indonesia.
“Masih banyak anak-anak kita yang pendidikannya masih rendah. Kerja sama antara Kementerian Desa dan UNICEF adalah untuk meningkatkan kualitas anak-anak untuk terlepas dari stunting dan membantu pendidikan mulai dari PAUD dan seterusnya,” ujarnya saat menghadiri undangan UNICEF pada penghargaan mitra dan resepsi perpisahan ke kantor eksekutif Sekretariat Jenderal PBB di New York, di Tugu Kunstkring, Jakarta, Rabu (15/8) lalu, seperti dalam siaran persnya.
Mendes PDTT bertemu perwakilan UNICEF di Indonesia.
Ia mengatakan, Indonesia pada tahun 2050 diprediksi akan menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi nomor empat dunia. Menurutnya, hal tersebut tidak akan terwujud jika Indonesia tidak bisa mengatasi persoalan sumber daya manusia dan stunting.
“Kita telah berhasil menurunkan stunting dari 37 persen menjadi 27 persen. Dua puluh tujuh persen masih sangat tinggi. Tapi kalau kita konsisten menurunkan angka stunting ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak ada lagi anak –anak kita yang mengalami stunting,” ujarnya.
Eko memberikan apresiasi terhadap UNICEF yang telah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan anak Indonesia. Ia berharap kerja sama Kemendes PDTT dan UNICEF tersebut dapat terus ditingkatkan dan berhasil menyiapkan SDM berkualitas, untuk menyongsong Indonesia menjadi Negara maju di tahun 2050 mendatang.
“Anak-anak kita adalah masa depan bangsa kita dan UNICEF memberikan perhatian yang sangat besar sekali terhadap masa depan anak-anak kita. Untuk menjadi Negara maju SDM itu penting sekali. Untuk menuju SDM maju kita harus mulai dari anak-anak,” ujarnya.
Di samping itu ia mengungkapkan, Indonesia memiliki program dana desa yang menyalurkan dana langsung ke desa. Yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Menurutnya, dana desa hingga saat ini telah membangun sepanjang 123.858 kilomer jalan desa, ribuan unit sanitasi air bersih, toilet, PAUD, dan ribuan infrastruktur desa lainnya. “Dengan dana desa kita juga mendorong agar desa mandiri secara ekonomi, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhannya, misalkan membangun toilet sendiri,” ujarnya.