REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communications Senior Manager PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Awaluddin memastikan kegitan penerbangan di bandara Bali dan Lombok kembali normal. Hal itu dipastikan usai gempa di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kegiatan operasional Bandara Lombok Praya saat ini sudah kembali normal," kata Awaluddin, Ahad malam (5/8).
Dia menjelaskan tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara seperti landasan pacu, taxiway, dan apron. Menurutnya di bandara Lombok hanya ada kerusakan minor pada fasilitas di terminal.
Sekitar pukul 20.00 Wita, Awaluddin mengatakan terjadi pemadaman listrik di Bandara Lombok. Setelah itu, pegawai dan penumpang di wilayah sisi udara dan terminal dievakuasi ke luar terminal.
Baca juga, Warga Lombok Tengah Memilih Bertahan di Luar Rumah
"Selanjutnya, menjelang pukul 20.30 Wita calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal," tutur Awaluddin.
Begitu juga di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali l, Awaluddin memastikan tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara. Dia menegaskan kegiatan operasional berjalan normal namun ada beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal.
Saat ini, kata dia, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang AP I tengah meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area. "Baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa berkekuatan 7,0 SR yang berpusat di 27 kilometer Timur Laut Lombok Utara," ungkap Awaluddin.
Gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kekuatan 7,0 skala richter (SR). Dikutip dari akun Twitter resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada Ahad (5/8) pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa terjadi di Lombk Timur, NTB dengan koordinat 8,36 lintang selatan dan 116,48 bujur timur (BT). Gempa berada di kedalaman 15 km.
In Picture: Foto Pasca-Gempa yang Melanda NTB