REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lapindo Brantas Inc mendapatkan perpanjangan kontrak mengelola Blok Brantas hingga 2040. Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Faruq Adi Nugroho mengungkapkan setelah mendapatkan perpanjangan kontrak tersebut, diprediksi produksi pada akhir 2018 meningkat.
Faruq memastikan akhir tahun ini fokus memproduksi gas sebesar 20-25 million standard cubic feet per day (MMSCF) dan hingga akhir tahun ini memungkinkan adanya peningkatan. “Target akhir tahun ini bisa sampai 30-35 MMSCF,” kata Faruq di Kementerian Sumver Daya dan Mineral (ESDM), Jumat (3/8).
Bahkan untuk target produksi jangka panjang, Faruq memperkirakan akan terus ada peningkatan. Dia optimistis pada 2022 hingga 2023, produksi akan terus meningkat hingga 100 MMSCF.
Dengan prediksi volume tersebut, Faruq yakin bisa terus berdampak positif di wilayah yang ditargetkan. “Insya Allah bisa berkontribusi cukup baik di wilayah timur dan wilayah Jawa Tengah dan seterusnya,” tutur Faruq.
Baca juga, Lapindo Kantongi Perpanjangan Kontrak Kelola Blok Brantas
Faruq memastikan pihaknya sudah mengantisipasi agar kejadian semburan lumpur pada 2006 tidak terulang sehingga akan bekerja dengan cara yang aman. Dia menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Kami sudah melaksanakan koordinasi dengan tim. Begitu juga dengan masyarakat Sidoarjo yang sudah mendukung. Kami bekerja bareng, musyawarah juga kami lakukan dengan pemuka agama dan pemuda di daerah setempat,” ungkap Faruq.
Selain itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto memastikan pemerintah mempelajari setiap proposal yang diajukan oleh Lapindo. Bahkan, kata Djoko, pemerintah terjun langsung agar kejadian semburan lumpur Sidoarjo pada 2006 tidak terulang.