Selasa 31 Jul 2018 22:00 WIB

Pertamina akan Kembangkan Teknologi EOR Pada Blok Rokan

Teknologi EOR memungkinkan Pertamina tingkatkan produksi dengan sumur cadangan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah Resmi memberikan kelanjutan kontrak operasi Blok Rokan kepada Pertamina. Selasa (31/7).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Pemerintah Resmi memberikan kelanjutan kontrak operasi Blok Rokan kepada Pertamina. Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengatakan Pertamina bersyukur bisa mendapatkan hak pengelolaan Blok Rokan sampai dua puluh tahun mendatang. Syamsu menjelaskan langkah yang akan dilakukan Pertamina untuk Blok Rokan adalah meningkatkan produksi dengan teknologi Enchace Oil Recovery (EOR) atau teknologi pengurasan minyak. 

Syamsu menjelaskan ada beberapa sumur di Blok Rokan yang masih belum memasuki tahap eksplorasi. Ia mengatakan, dengan teknologi tersebut Pertamina bisa meningkatkan produksi dengan menambah sumur cadangan untuk bisa diproduksi.

"Diawal pengelolaan kita fokus mengelola lapangan yang selama ini belum jadi fokus, termasuk eksplorasi reservoir lebih dalam replacementnya ada beberapa lapisan yang kita identifikasi tapi masih perlu eksplorasi," ujar Syamsu saat dihubungi wartawan, Selasa (31/7).

Untuk target produksi sendiri, kata Syamsu Pertamina belum bisa menyebutkan berapa target produksi. Mengingat sejarah grafik produksi yang sebelumnya dikelola oleh Chevron menunjukan penurunan. Ia mengatakan, target resmi yang bisa disebutkan oleh Pertamina baru akan diketahui saat 2021 masa transisi kelak.

"Itu kalau dilihat sejarahnya produksinya digrafik, memang decline terus kalau mau ditanya berapa nanti tergantung di 2021 awal berapa produksinya, kan kalau sekarang masih dua atau tiga tahun lagi disana ujung produksinya berapa kita belum tahu," ujar Syamsu.

Syamsu juga menjelaskan pada pertengahan tahun ini hingga 2021 mendatang, Pertamina dan Chevron akan bersama sama mengelola Blok Rokan sebagai masa transisi. Masa transisi ini diperlukan untuk bisa mempertahankan produksi Blok Rokan.

"Pasti kita diskusi sama Chevron banyak hal yang harus kita lakukan kaya mahakam 2015 desember kita mulau masa transisi 2 tahun masa transisi relatif nanti kita bisa copy apa yg sudah dilakukan disana," ujar Syamsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement