REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM), mendorong para unit Usaha Kecil dan Menengah memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produk-produknya. Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (KSAK) Ditjen IKM, E Ratna Utarianingrum menyebutkan, melalui e-commerce maka tidak perlu lagi rantai distribusi barang sehingga harga sepenuhnya ditentukan produsen usaha kecil.
''Selama ini, harga produk yang mahal seringkali disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi. Namun dengan e-commerce, produsen dari kalangan IKM bisa langsung berhubungan dengan pembeli sehingga tingkat harga menjadi lebih rendah,'' jelasnya, saat menghadiri workshop e-Smart IKM, di Purwokerto, Kamis (26/7).
Dia menyebutkan, jumlah IKM yang memanfaatkan e-commerce saat ini, masih relatif sedikit. Berdasarkan data BPS, baru sekitar empat jutaan IKM yang memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan barangnya. ''Ini masih sangat sedikit dibanding total IKM yang ada di Tanah Air,'' jelasnya.
Berkaitan dengan itu, Ratna menyebutkan, secara berkala pihaknya terus menggelar kegiatan workshop e-Smart IKM di berbagai kota untuk memberikan pengetahuan bagi kalangan IKM tentang mamasarkan barang melalui e-commerce.
''Smartphone yang hampir dimiliki setiap orang, rasanya sayang kalau hanya digunakan untuk hanya sekedar saling bertegur sapa. Mestinya dengan fasilitas yang ada dalam smartphone, bisa digunakan juga untuk meningkatkan produktivitas,'' jelasnya.
Melalui smartphone, kata Ratna, IKM bisa memanfaatkan berbagai media sosial atau melalui marketplace yang sudah ada. ''Untuk memasarkan melalui medsos atau marketplace ini, pengusaha IKM juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk iklan. Jadi sungguh sangat diuntungkan,'' jelasnya.
Ratna menyebutkan, program e-Smart ini merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang sudah ada. ''Dalam program ini, kami sudah melakukan kerja sama dengan lima marketplace yang ada di Tanah Air,'' jelasnya.
Kelima marketplace tersebut, terdiri dari Bukalapak, Tokopedia, Bli-bli, Shopi dan Blanja. ''Program ini, sudah diluncurkan tahun 2017 dan terus kita sosialisasikan ke seluruh Indonesia,'' kata Ratna.
Hingga saat ini, tambahnya, pihaknya telah melakukan workshop e-Smart di 22 provinsi. ''Pada tahun 2017, kita menyelenggarakan workshop dengan melibatkan 1.730 peserta dari kalangan IKM. Pada tahun ini, kita targetkan bisa melibatkan 2.000 IKM,'' katanya.