Rabu 25 Jul 2018 13:35 WIB

Kementan Pastikan Harga Daging Ayam Segera Normal

Kenaikan harga daging ayam karena permintaan meningkat

Red: EH Ismail
mencuci ayam (ilustrasi)
Foto: foxnews.com
mencuci ayam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kenaikan harga telur ayam dan cabai sempat membuat resah konsumen di beberapa tempat, kini giliran harga daging ayam bergejolak di beberapa daerah. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat harga rata-rata nasional daging ayam segar, Rabu (25/7), Rp 41.600,-/kg. Naik tipis 0,97% atau Rp 400,- dibanding sebelumnya.

Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHP), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Fini Murfiani mengatakan, kenaikan bukan disebabkan pasokan yang menurun, tapi karena adanya permintaan yang meningkat cukup tajam dalam waktu yang relatif lama akhir-akhir ini.

Stok Cukup, Harga Daging Ayam Segera Normal

Dini menjelaskan, secara sederhana, dengan rata-rata konsumsi daging ayam ras sekitar 11,5 kg/kg/th dan jumlah penduduk sekitar 265 juta, maka kebutuhan daging ayam ras selama tahun 2018 dengan sudah memperhitungkan kenaikan permintaan pada hari raya dan tahun baru sekitar 3,05 juta ton/th.

Ia menambahkan, jumlah produksi daging ayam ras selama 2018 diperkirakan mencapai 3,56 juta ton/th, sehingga sebenarnya ada surplus produksi sekitar 500 ribu ton. Tanpa memperhitungkan stok tahun lalu, selama Januari-Juni tahun ini realisasi produksi daging ayam ras telah mencapai 1,80 juta ton. Sementara kebutuhan yang dipenuhi sebanyak 1,54 juta ton. Maka dalam enam bulan akan terjadi surplus daging ayam ras sekitar 260 ribu ton.

"Kurang tepat kalau kita bilang ada kekurangan daging ayam. Hasil pemantauan petugas Kementan di beberapa pasar, walaupun sempat terjadinya kenaikan harga daging ayam - karena pasokannya cukup terbukti harga daging ayam berangsur-angsur sudah turun ke kondisi normal. Juga kami tidak temui adanya pedagang daging ayam yang mogok jualan karena kurang pasokan daging ayam", ujar Fini dalam pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/7).

Fini mencontohkan, di Jawa Tengah harga daging ayam pantauan Senin (23/7) berkisar Rp 35.000/kg, turun sebesar 2,23% dari hari sebelumnya Rp 35.800/kg. Harga ayam ras hidup di tingkat produsen juga sudah normal Rp 23.000/kg. Di Jawa Timur harga daging ayam ras juga turun 0,11% dari Rp 35.940/kg menjadi Rp 35.900/kg. Di Lampung harga daging ayam Rp 34.000/kg dan bahkan di Sumatera Barat hanya Rp 29.600/Kg. Di DKI Jakarta harga daging ayam masih sekitar Rp 36.000-Rp 37.000/Kg.

Dengan pasokan yang cukup, diyakini dalam beberapa hari harga daging ayam akan semakin stabil. Produksi daging ayam juga tidak akan terganggu karena masalah ketersediaan pakan, mengingat produksi jagung dalam negeri tahun ini diperkirakan lebih dibandingkan tahun lalu. 

"Produksi jagung tahun ini bisa mencapai 29,5 juta ton, meningkat dari tahun 2017 sebanyak 28,9 juta ton. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan kurangnya pasokan jagung dalam negeri sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pakan, bahkan berlebih", tambah Fini.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga selalu menyampaikan kemajuan pesat budidaya ayam potong Indonesia, yang dibuktikan dengan ekspor produk unggas ke negara Jepang dan Rimor Leste.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement