Senin 23 Jul 2018 15:32 WIB

BI: Reaktivasi SBI tak Mendadak

Penerbitan SBI 9 bulan raup Rp 4,1 triliun.

Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menegaskan, reaktivasi lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor 9 dan 12 bulan pada Senin (23/7) ini tidak digelar secara mendadak. Reaktivasi SBI diperlukan untuk menjaga pasokan likuiditas demi mengendalikan nilai tukar Rupiah.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan penerbitan SBI untuk menggantikan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) pada Senin ini sudah didiskusikan dengan perbankan, dan memang sesuai jadwal untuk diterbitkan hari ini.

"Tidak mendadak untuk diterapkan hari ini, sudah didiskusikan lama dan ini sesuai jadwal," kata Nanang, Senin (23/7).

Baca juga, Rupiah Kembali Melemah, Ini Penjelasan Sri Mulyani.

Per Senin ini, BI melelang SBI bertenor 9 dan 12 bulan serta SBI Syariah (SBIS) dengan tenor yang sama. Lelang SBI ini menggantikan SDBI yang dijadwalkan juga untuk dilelang hari ini.

Setelah penutupan lelang, mengutip laman resmi BI, untuk lelang SBI tenor 9 bulan, BI memperoleh Rp 4,1 triliun dan tenor 12 bulan sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan untuk SBIS bertenor 9 bulan, BI memperoleh Rp375 miliar dan tenor 12 bulan sebesar Rp510 miliar.

Nanang mengatakan masa tunggu (holding period) untuk SBI dan SBIS ini adalah tujuh hari. "Lelang hari ini hanya reaktivasi karena tidak ada perubahan ketentuan dari sebelumnya," ujar dia.

Baca juga, Tarik Dana Asing, Darmin Dukung Penerbitan SBI.

Pada Kamis (19/7) lalu, saat mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di 5,25 persen, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Bank Sentral masih mengkaji untuk mengreaktivasi SBI guna menambah portofolio investasi asing bagi investor.

Pada Jumat (20/7), karena tekanan dari ekspetasi kenaikan suku bunga AS, nilai rupiah sempat jatuh ke Rp14.520 per dolar AS, atau menurun 102 poin dibanding acuan Kamis (19/7) yang sebesar Rp.14.418 per dolar AS. Ini berdasarkan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar AS Rate (Jisdor)

Pada Senin ini, kurs acuan Jisdor yang diumumkan BI mencatat Rupiah menguat ke Rp14.454 per dolar AS. Hingga Senin pukul 14.30 WIB, Rupiah di pasar spot diperdagangkan di kisaran Rp14.475 per dolar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement