REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 yaitu Simpang Susun (SS) Tanjung Morawa-SS Parbarakan siap dioperasikan. Tol yang digarap anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yakni PT Jasamarga Kualanamu Tol itu memiliki panjang 10,75 kilometer.
Direktur Utama Jasamarga Kualanamu Tol Agus Suharjanto mengharapkan jalan tol tersebut akan meningkatkan konektivitas. "Ini untuk memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa," kata Agus, Ahad (22/7).
Dia menjelaskan Tol MKTT seksi 1 tersebut nantinya juga bisa digunakan untuk mempersingkat waktu tempuh dari Bandara Kualanamu menuju Kota Medan atau sebaliknya. Saat ini jika tidak melewati tol waktu tempuhnya sekitar dua jam, tetapi dengan adanya Tol MKTT seksi 1 maka hanya 45 menit.
Jalan tol itu nantinya akan menghubungkan Jalan Tol Belmera yang saat ini sudah terintegrasi dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. "Kami berharap setelah beroperasi secara menyeluruh, jalan tol ini nantinya mampu berkontribusi pada perkembangan perekonomian wilayah," ujar Agus.
Sebelumnya, Jalan T MKTT seksi 1 sudah digunakan untuk jalur fungsional pada awal Juni saat arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1439 H. Agus menilai setelah libur Lebaran 2018 selesai, keberadaan jalan tol tersebut mampu mendorong perekonomian lokal.
Jalan Tol MKTT Seksi 1 akan menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 2-6 (Kualanamu-Sei Rampah) yang beroperasi sejak 13 Oktober 2017. Secara keseluruhan, Jalan Tol MKTT terdiri atas tujuh seksi.
Sementara untuk seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9,3 kilometer dibagi menjadi dia seksi yakni 7A dan 7B. "Seksi terakhir (seksi 7) yang ditargetkan rampung awal tahun depan, saat ini progres tanahnya sudah 91,75 persen dan konstruksi Seksi 7A 53,882 persen dan 7B 77,84 persen," ungkap Agus.
Jalan Tol MKTT yang terdiri dari tujuh seksi sepanjang 61,7 kilometer tersebut memiliki nilai investasi mencapai Rp 4,9 triliun. Sebagian konstruksi Tol MKTT dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa dukunhan konstruksi pada Seksi 2 (Kualanamu-Parbarakan) sepanjang 7,05 kilometer dan Seksi 1 (Tanjung Baru-Parbarakan) sepanjang 7,5 kilometer dengan progres konstruksi keduanya sudah selesai 100 persen.