Rabu 18 Jul 2018 16:00 WIB

Jokowi Minta Penyusunan RAPBN 2019 tidak Mengada-ada

Postur anggaran dalam RAPBN 2019 diharapkan bisa menguatkan fondasi perekonomian

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung sidang kabinet paripurna rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2019. Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) memastikan agar postur anggaran realisitis dam sehat.

"Sekali lagi digarisbawahi jangan sampai mengada-ada, sehingga betul-betul bisa menguatkan fondasi perekonomian dalam negeri kita dan mampu mengantisipasi ketidakpastian akibat perekonomian global," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (18/7).

Dalam pertemuan ini, Jokowi pun meminta agar semua K/L waspada dan bersiap diri dengan berbagai langkah strategis menghadapi dampak ketidakpastian global terutama dipicu kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat (AS) maupun adanya potensi perang dagang antara AS-Cina.

Baca juga, Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2019

Untuk mengahadapi kondisi global ini, Jokowi meminta K/L menyiapkan berbagai intensif yang bisa menarik investasi dari luar negeri. Investasi ini harus yang memacu kinerja ekspor, karena sektor tersebut menjadi kunci dalam pertumbuhan perekonomian.

Selain itu investasi ini juga harus bisa membangun perkembangan sektor pariwisata karena Indonesia diberikan anugerah dengan banyaknya kawasan pariwisata yang menawan. "Kita harus terus menjaga momentum pertemuhan ekonomi yang telah kita capai. Mendorong daya saing, mendorong investasi, dan mendorong ekspor," ujar Jokowi.

Di bidang pendapatan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap agar reformasi perpajakan yang mulai dibangun bisa menjadi kunci bukan hanya dalam  menegakan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional, tapi juga menjadi instrumen dalam menjaga iklim usaha guna menggerakan perekonomian nasional.

Pada 2019, pemerintah pun berupaya memperkuat pelaksanaan program prioritas terutama peningkatan sumber daya manusia (SDM). Peningkatan SDM ini bisa denga berbagai cara salah satunya adalah skill yang lebih terfokus misalnya di bidang pendidikan atau kesehatan.

Karena tahun 2018 belum usai, Jokowi kembali mengingatkan kepada seluruh jajarannya akan menyelesaikan program yang sudah direncanakan. Pastikan pelaksanaan proyek strategis segera diekskusi tepat waktu, dan tetap menjaga good governance, tepat sasaran, dan dampak dari proyek yang dijalakan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement