Selasa 17 Jul 2018 15:48 WIB

Kementan Lepas Bantuan Sejuta Benih Jeruk

Produksi jeruk terus mengalami peningkatan sekitar lima persen tiap tahunnya.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan gratis satu juta benih jeruk keprok dan pupuk kepada masyarakat, Selasa (17/7).
Foto: dok. Humas Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan gratis satu juta benih jeruk keprok dan pupuk kepada masyarakat, Selasa (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Menteri Pertanian (Mentan) melepas sejuta benih jeruk keprok unggul secara gratis di Kota Batu, Malang, Selasa (17/7). Bantuan benih ini diberikan untuk menggenjot produksi jeruk dalam negeri.

"Jeruk keprok produk Indonesia tidak kalah dengan jeruk impor. Bahkan rasanya lebih enak, lebih segar, dan lebih mantap," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kebun Percobaan Punten, Malang.

Ia mengatakan, jeruk merupakan salah satu komoditas potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Selain berperan penting dalam  memenuhi kebutuhan konsumsi buah masyarakat, komoditas ini juga bisa membuka kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Jeruk yang berkembang di Indonesia digolongkan menurut jenisnya, yaitu jeruk siam, jeruk keprok dan jeruk besar (pamelo).

Produksi jeruk terus mengalami peningkatan sekitar lima persen tiap tahunnya. Produksi tanaman jeruk saat ini mencapai 53 ribu hektare. Luas panen jeruk diproyeksikan meningkat sampai dengan 2020, yaitu sebesar 2,03 persen per tahun. Pada 2020, luas panen jeruk diproyeksikan mencapai 61.788 hektare.

"Demikian juga dengan produksinya sampai dengan tahun 2020 diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan 4,93 persen per tahun," kata dia.

photo
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memetik buah jeruk usai Peluncuran Sejuta Bibit Jeruk di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Batu, Jawa Timur, Selasa (17/8).

Pada 2020, ia melanjutkan, produksi jeruk akan mencapai 3.246.994 ton. Sedangkan pola perkembangan produksi jeruk besar selama kurun waktu 2010 hingga 2017 cenderung meningkat. Pada 2017, produksi jeruk keprok secara nasional telah mencapai 2.165.189 ton dan produksi jeruk besar mencapai 130.130 ton.

Amran pun optimistis jeruk keprok yang dihasilkan dari bibit unggul akan mampu menggantikan jeruk impor. Ditargetkan, pada 2020 Indonesia mampu mengekspor komoditas hortikultura ini ke manca negara.

"Ini tidak mustahil asal kita kerja keras. Buktinya dulu kita impor jagung 3,5 juta ton, tapi sejak 2017 kita sudah ekspor jagung," ujarnya.

Pemberian bantuan bibit jeruk akan ditingkatkan tahun depan. Saat ini satu juta benih siap diberikan sementara tahun depan bantuan ditingkatkan menjadi dua juta benih beserta dengan pupuknya.

"Dengan tanam satu juta pohon jeruk, kita bisa tekan impor hingga 25 persen dan tanam dua juta pohon bisa tekan 75 persen," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement