Kamis 05 Jul 2018 17:06 WIB

GWK Jadi Tempat Gala Dinner IMF-WB Meeting Bali

Presiden Bank Dunia terpesona dengan keagungan GWK.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim bertolak ke Bali untuk meninjau kesiapan rencana pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank Dunia - Dana Moneter Internasional (IMF) di Bali. Beliau didampingi sejumlah perwakilan Bank Dunia dan menteri Kabinet Kerja.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim bertolak ke Bali untuk meninjau kesiapan rencana pelaksanaan Pertemuan Tahunan Bank Dunia - Dana Moneter Internasional (IMF) di Bali. Beliau didampingi sejumlah perwakilan Bank Dunia dan menteri Kabinet Kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Taman Budaya Garuda Wisnu Kecana (GWK) di Ungasan, Nusa Dua, Bali, akan menjadi tempat gala dinner delegasi dan pimpinan dunia dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Dunia-Dana Moneter Internasional (IMF) 2018 Oktober mendatang. Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim secara langsung meninjau lokasi didampingi sederet menteri Kabinet Kerja, Kamis (5/7).

Presiden Kim mengatakan dirinya memahami proyek taman budaya terbesar di Pulau Dewata itu telah dimulai sejak lama dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Pemerintah pusat dan daerah bekerja keras sejak 1997 untuk merampungkannya tepat waktu, ditargetkan Agustus 2018.

"Kita bisa melihat GWK sekarang sangat agung sekali. Kami akan membawa banyak pimpinan negara untuk bersantap malam di sini dan itu pastinya akan menjadi malam yang luar biasa," kata Presiden Kim dijumpai Republika.co.id di Kompleks GWK, Kamis (5/7).

Taman budaya yang terletak di ketinggian 263 meter di atas permukaan laut Bali ini terkenal dengan bangunan terkenal patung Dewa Wisnu yang tengah menunggangi seekor garuda setinggi 121 meter. Patung ini merupakan patung tembaga dengan teknik cor las terbesar di dunia.

Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental membuat tempat wisata ini sangat eksotis. Area Lotus Pond di dalamnya bahkan sudah mengantongi reputasi sempurna untuk acara-acara besar dan internasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tujuan utama kunjungan Presiden Kim ke Indonesia sebetulnya membahas masalah stunting atau kekurangan gizi yang menimpa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia mencatat penderita gizi buruk di Indonesia mencapai 7,8 juta anak dari 23 juta anak balita atau sekitar 35,6 persen.

Indonesia dan Bank Dunia akan bekerja sama mengatasi masalah ini. Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo bahkan sempat mengajak Presiden Kim mengunjungi salah satu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Bogor, Jawa Barat.

"Stunting adalah masalah bonus demografi. Kita tak ingin Indonesia mendapatkan generasi stunting dan Bank Dunia sangat memerhatikan itu," kata Luhut dalam kesempatan sama.

Presiden Kim, sebut Luhut melihat Indonesia salah satu model negara berkembang yang sangat baik dan modal itu akan membuat Indonesia maju ke depan. Beliau sangat mengapresiasi kepemimpinan Presiden RI. Pada hari ini Presiden Kim juga berkunjung ke Lombok untuk melihat penanganan stunting di sana. Presiden Kim didampingi langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement