REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam kunjungannya ke Indonesia berupaya mengangkat isu mengenai krisis global yang menyangkut sampah plastik di laut. Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (4/7), Kim akan berkunjung ke Bali untuk meningkatkan kesadaran umum tentang tantangan akibat sampah laut berupa plastik.
Menurut Bank Dunia, sampah laut plastik telah menjadi krisis global. Indonesia berada di urutan kedua setelah Cina dalam masalah plastik laut.
Mikroplastik dalam rantai makanan menjadi perhatian khusus mengingat pentingnya meningkatkan konsumsi protein ikan untuk ikut mengatasi masalah kekerdilan pada anak di Indonesia. Selain itu, Kim juga akan mengamati persiapan untuk Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (AM IMF-WBG) yang akan diselenggarakan pada Oktober 2018.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan kali ini. Acara ini akan semakin mengangkat keramahan bangsa Indonesia juga peran negara ini di tingkat internasional," kata dia.
Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018 diharapkan membawa 15 ribu hingga 20 ribu peserta ke Bali untuk membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan pengurangan kemiskinan, pembangunan ekonomi internasional dan keuangan. Pertemuan juga akan berfungsi menampilkan prestasi pembangunan Indonesia kepada dunia.
Baca juga: Ini Agenda Presiden Bank Dunia di Bali