Rabu 04 Jul 2018 20:10 WIB

Kementan-FAO Perkuat Kerja Sama Pembangunan Pertanian

FAO siap memberikan bantuan teknis terhadap program yang bermanfaat untuk pertanian.

Petani melewati sekumpulan burung kuntul sawah (Ardeola speciosa) yang sedang mencari makan di area persawahan Desa Siron, Aceh Besar, Aceh, Senin (2/7).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani melewati sekumpulan burung kuntul sawah (Ardeola speciosa) yang sedang mencari makan di area persawahan Desa Siron, Aceh Besar, Aceh, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FAO Representative di Indonesia Stephen Rudgard  menyerahkan kredensialnya sebagai Kepala Perwakilan FAO kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta (3/7). 

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor kementrian pertanian, Kementan dan FAO sepakat pertanian Indonesia bergerak lebih dinamis. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, melalui Program Upsus, pihaknya memberikan prioritas awal pada peningkatan produksi komoditas dasar seperti padi, Jagung, kedele dan daging sapi. 

Kini, saatnya bergerak menuju UPSUS plus yang lebih beroritasi pada kebutuhan pasar, diversikasi pangan sekaligus pemberantasan kemiskinan dengan peningkatan kesejahteraan petani.

Amran mengatakan, kedua pihak membahas program prioritas pemerintah termasuk program UPSUS yang merupakan upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas utama. Selain itu, keduanya juga membahas tanaman perkebunan serta berbagai upaya peningkatan produksi ternak di Indonesia. 

"Melalui program tersebut produksi bahan pangan nasional khususnya padi dan jagung saat ini telah melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri," kata Amran pada pertemuan tersebut.

Kementrian Pertanian baru-baru ini meluncurkan program Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera (BEKERJA) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di perdesaan dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dalam pertemuan tersebut, Rudgard menyampaikan apresiasi FAO untuk pencapaian Kementerian Pertanian. Tak hanya itu, ia juga menegaskan kembali dukungan lembaga pangan PBB tersebut kepada program-program Kementerian, terutama dalam memberikan bantuan teknis terhadap program yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat pertanian.

"FAO selalu siap mendukung Kementerian Pertanian, terutama dalam memberikan bantuan teknis seperti yang dibutuhkan berdasar pengalaman dan pembelajaran terbaik dari sekitar 200 negara anggota FAO," katanya.

Ia mengatakan, dalam konteks pembangunan Pertanian, petani kecil di daerah perdesaan memainkan peran yang sangat penting. Sehingga, kata Rudgard, mereka perlu diberdayakan.

Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Pertanian dan FAO berencana untuk melakukan kunjungan lapangan bersama dan menggali lebih banyak peluang untuk bekerja bersama. Rudgard menambahkan FAO siap menugaskan tim ahli untuk membantu pemerintah Indonesia dalam pengelolaan air. Khususnya, untuk penggunaan air yang lebih efisien untuk peningkatan produksi pertanian.

Selain bertemu dengan Menteri Pertanian, Rudgard juga bertemu dengan Sekjen Kementrian Pertanian Syukur Iwantoro untuk membahas secara lebih rinci kerjasama antara FAO dan Kementrian Pertanian di masa depan. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement