REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Semen Indonesia (SI), Hendi Prio Santoso menyebut perseroan menghadapi pasar yang ketat di masa yang akan datang. Ia sudah menerapkan sejumlah strategi dalam memasuki pasar semen. Misalnya, Semen Padang harus fokus menggarap pasar potensialnya yaitu Sumatra. Demikian juga anak perusahaan lain fokus di wilayah pemasarannya.
"Semen Indonesia tahun 2018 ini fokus menggarap pasar-pasar potensial. Pasar itu misalnya, pemakaian semen untuk dana desa di seluruh Indonesia. Tentu saja proyek-proyek potensial pada 2018 lainnya seperti tol. Pasar industri hilir pun mesti digarap. Ini misalnya produk-produk persemenan," kata dia, saat acara pelepasan direksi dan komisaris Semen Indonesia yang habis masa jabatan, di Jakarta, Selasa (3/7) malam, melalui siaran pers.
Acara yang dipadu dengan halal bihalal itu dihadiri semua direksi dan komisaris Semen Indonesia (SI). Hadir komisaris serta direksi anak perusahaan PT Semen Padang, Tonasa, Gresik dan Thang Long Cement.
Direktur Keuangan Semen Padang Tri Hartono Rianto optimistis kinerja perusaaan akan lebih baik lagi. Dari catatan, laba PT Semen Padang pada 2017 turun dari laba 2016 yang Rp 723 miliar. Namun kinerja tersebut masih cukup baik dibandingkan rata-rata industri semen nasional. Semen Padang akan memulai fokus dan tajam ke pasar Sumatera sebagai rumah sendiri.
Untuk 2018, manajemen optimis lebih baik lagi. Ini didukung fakta kinerja dalam group SI lebih baik. Komisaris Utama Semen Indonesia, Sutiyoso dalam acara tersebut berpesan pada jajaran komisaris, direksi perseroan dan anak usaha untuk bekerja maksimal. Hal ini lantaran tantangan yang kian berat.