Rabu 04 Jul 2018 06:33 WIB

4,5 Juta Rumah Tangga Ditargetkan Terpasang Jaringan Gas

Dalam dua tahun ke depan ditargetkan terpasang satu juta jaringan gas rumah tangga.

Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk melakukan pemasangan meteran jaringan gas rumah tangga di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/11). Saat ini PGN telah memasok gas bumi di Palembang ke 6.045 pelanggan
Foto: Nova Wahyudi/Antara
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk melakukan pemasangan meteran jaringan gas rumah tangga di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/11). Saat ini PGN telah memasok gas bumi di Palembang ke 6.045 pelanggan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menargetkan membangun sekitar satu juta jaringan gas di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya, jaringan gas ini  akan disambungkan untuk kebutuhan rumah tangga.

"Jumlah rumah tangga di Indonesia saat ini adalah 126 juta. Rencana umumnya kita 4,5 juta jargas terpasang untuk rumah tangga. Tapi kami targetkan atau kami maunya satu atau dua tahun ke depan itu bisa terbangun jargas untuk satu juta pelanggan," kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo, akhir pekan lalu.

Ditemui saat mengisi Seminar Nasional Majelis Nasional KAHMI bertajuk 'Pengembangan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga', Dilo menuturkan strategi percepatan pembangunan jaringan gas. Nantinya, PGN akan menawarkan konsep kerja sama dengan pihak lain seperti badan usaha untuk melakukan investasi.

PGN akan Integrasi Pipa Gas Sumatra, Jawa, dan Kalimantan

"Saya mau menawarkan kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha. Jadi konsepnya seperti public private partnership," kata dia.

Menurut dia, pada dasarnya pihaknya membuka kesempatan kepada pihak lain terkait kerja sama program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini. Namun dia memastikan nantinya akan ada seleksi yang ketat bagi pihak lain yang berminat untuk menjajaki kerja sama ini. Ia menambahkan program pembangunan gas bumi ini merupakan upaya jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah agar bisa mengurangi subsidi elpiji.

"Hari ini cadangan gas kita itu bisa cukup untuk 70 tahun ke depan, tapi hari ini cadangan minyak kita makin turun, paling umurnya cuma lima tahun untuk minyak bumi. Sisanya akan impor dan subsidi tiap tahun untuk elpiji, itu besar, nilainya sekitar Rp 30 triliun," kata dia.

Pimpinan Komisi VII DPR RI Herman Khaeron menambahkan pembangunan jaringan gas bumi adalah program yang sangat bermanfaat untuk masyarakat dan solusi terkiat penyediaan energi di rumah tangga yang bisa menjadi solusi permasalahan tabung LPG yang sering mengalami kelangkaan.

"Selain langka, LPG itu juga mahal tapi dengan jargas saluran itu langsung masuk ke rumah tangga dan harganya itu fix price tidak akan ada berubah kecuali ada kebijakan harga yang dikeluarkan pemerintah," kata Herman.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement