REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan, jalan tol Segmen Kartasura-Sragen sudah layak untuk dioperasikan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 387/KPTS/M/2018 tanggal 8 Juni 2018, segmen sepanjang 35,22 kilometer ini telah memenuhi persyaratan laik fungsi, baik secara teknis, administratif maupun sistem operasi.
"Dengan demikian, dalam waktu dekat ruas tol Solo-Mantingan-Ngawi sudah bisa dioperasionalkan,” ungkap Direktur Utama (Dirut) PT JSN, David Wijayatno, Kamis (29/6).
Sebelumnya, jelas David, PT JSN telah mendapatkan surat laik operasi, berdasarkan surat Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. JL.10-10-Db/589 tanggal 28 Mei 2018,
Surat tersebut menyatakan, Jalan Tol Solo- Ngawi, khususnya Segmen Kartasura-Sragen, sudah laik operasi dan dapat dioperasikan sebagai jalan bebas hambatan berbayar.
Baca juga, Kemen PU: 9 Ruas Tol Trans Jawa akan Beroperasi Bertahap.
Surat Dirjen Bina Marga ini disampaikan menyusul diterbitkannya surat yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan No. AJ/401/1/12/DJPD/2018 tanggal 21 Mei 2018, dan No. AJ/401/1/13/DJPD/2018 tanggal 21 Mei 2018.
Terkait hal ini, lanjutnya, PT JSN selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang mengelola ruas jalan tol Solo- Mantingan- Ngawi sepanjang 90,25 kilometer tengah melakukan sosialisasi.
Khususnya sosialisasi terkait transaksi tol dengan menggunakan uang elektronik, di ruas tol Solo-Mantingan- Ngawi, Segmen Kartasura- Sragen. “Bahkan, jalan tol yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, direncanakan juga akan diresmikan operasionalnya, dalam waktu dekat ini,” jelas David.
Pada pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran 2018, Jalan Tol Solo-Ngawi telah dioperasikan tanpa tarif sebagai jalan tol fungsional. Hal ini menjadi salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan oleh PT JSN.
Selain itu, peran jalan tol fungsional Solo- Ngawi terbukti mampu memperlancar arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. “Dukungan infrastruktur Jalan Tol Solo-Ngawi menjadi salah satu upaya dalam memecah masalah transportasi darat dan konektivitas baru yang dapat berdampak positif bagi ekonomi kawasan secara umum,” lanjutnya.
David juga menjelaskan, jalan Tol Solo-Ngawi ini dilengkapi dengan lima Gerbang Tol (GT), yakni GT Kartasura (Ngasem), GT Solo (Klodran), GT Karanganyar (Kebakkramat), GT Sragen (Pungkruk) dan GT Ngawi (Kota Ngawi).
Guna mempermudah masyarakat dalam mengakses jalan tol, PT JSN juga mempersiapkan simpang susun. “Seperti di GT Bandara Adi Soemarmo Boyolali, GTl Purwodadi, dan GT Sragen Timur,” katanya.