REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang akan memperkuat kerja sama dalam sektor maritim dengan Pemerintah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono saat bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Taro mengatakan, kerja sama dalam bidang maritim merupakan strategi yang penting bagi Jepang dan Indonesia. Dia mengatakan, kerja sama tersebut masuk dalam kesepakatan Japan’s free and open indo pacific strategy and Indonesia’s Global Maritime Fulcrum vision.
"Kami baru saja selesai menandatangani kesepakatan program pengembangan perikanan di pulau terluar," kata Taro Kono dalam konferensi pers di Gedung Kementrian Luar Negeri, Senin (25/6).
Kesepakatan itu merupakan perjanjian lanjutan yang disetujui pada September tahun lalu. Merujuk pada kesepakatan tersebut, Taro mengatakan, Jepang akan terus melanjutkan pengembangan kawasan terluar seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Kedatangan Taro ke Indonesia tak hanya untuk membahas kerja sama dalam bidang Maritim. Dalam kujungan perdana ke Indonesia, Taro mengatakan, kedua negara juga sepakat pada dua sektor kerja sama bilateral lainnya.
Baca juga, Jepang Ajak Indonesia Awasi Denuklirisasi Korut.
Dia mengungkapkan, Jepang dan Indonesia juga sepakat untuk mempererat kerja sama untuk memerangi gerakan ekstremisme. Taro mengatakan, Jepang juga akan menyediakan sistem untuk memerangi terorisme.
Menurut Taro, tahun lalu Negeri Sakura telah menyediakan sistem keamanan biometrik di Stadion GBK untuk menjamin kelangsungan Asian Games. Dia mengatakan, kali ini kedua negara akan bekerja sama untuk melakukan pelatihan bagi negara-negara yang ingin menggunakan sistem keamanan biometrik tersebut.
"Hasil ketiga, Jepang akan membantu mengembangkan infrastruktur dan iklim bisnis Indonesia agar menarik lebih banyak investor Jepang. Kami juga berusaha untuk meningkatkan level kerja sama people to people exchane menjadi 1 juta secara dua arah dan kami juga akan mempromosikan sektor wisata lebih jauh," kata Taro Kono.
Sebelumnya, kunjungan Menlu Taro dilakukan sekaligus memperingati 60 tahun kerja sama Indonesia-Jepang. Dalam kesempatan itu, kedua negara menguatkan kerja sama dalam sejumlah bidang seperti politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi khususnya dalan hal infrastruktur.
Lebih jauh Retno menjelaskan, kerja sama dalam bidang maritim dengan Jepang meliputi pengembangan infrastruktur, perimanan dan keamanan sektor maritim. Retno mengatakan, Indonesia menyambut baik kesepakatan pusat perdagangab perikanan terintegrasi antara Jepang dan Indonesia.
Dia menjelaskan, hal tersebut merulakan bagian dari kerangka kerja sama untuk mengembangkan pasar ikan terintegrasi dengan pelabuhan nelayan di pulau terluar Indonesia. "Penandatanganan kesepaktan baru saja selesai setelah pertemuan bilateral dilajukan," ungkap Retno.