Selasa 12 Jun 2018 16:44 WIB

PT Pos Indonesia Targetkan Laba Rp 400 Miliar pada 2018

Pada 2018 PT Pos menargetkan penjualan sebesar Rp 6,2 triliun

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
PT Pos Indonesia
Foto: Pos Indonesia
PT Pos Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia menargetkan dapat meraih laba sekitar Rp 400 miliar tahun ini. Pada kuartal I 2018, PT Pos telah membukukan laba sebesar Rp 100 miliar.

Direktur Keuangan PT Pos Indonesia Eddi Santosa mengatakan, pada Kuartal I 2018 PT Pos membukukan kenaikan laba 30 persen (yoy). Kenaikan laba tersebut disumbang dari kenaikan bisnis paket. Selain itu, terdapat tambahan sektor ritel dan properti serta efisiensi dari segi biaya. 

Laba kotor kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 111 miliar, sedangkan laba bersih mencapai Rp 100 miliar. "Kami target satu tahun bisa memperoleh laba Rp 400 miliar," kata Eddi kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Penjualan pada kuartal I 2018 mencapai Rp 1,2 triliun. Porsi penjualan terbesar masih dari jasa kurir sekitar 60 persen. Kemudian jasa keuangan, ritel, penjualan materai dan bisnis properti. Pada 2018 PT Pos menargetkan penjualan sebesar Rp 6,2 triliun atau tumbuh 30 persen dari realisasi 2017.

PT Pos memiliki empat lini bisnis yakni jasa kurir, jasa keuangan, jasa ritel, dan properti optimasi. Eddi mengatakan, ekspansi tahun ini lebih fokus kepada anak usaha dan properti melalui pengembangan aset yang ada.

Dari segi investasi, tahun ini secara fisik PT Pos menyiapkan mesin procesing center di beberapa kota seperti Medan, Bandung, Semarang, dan Makkasar. Investasi lainnya dalam hal peningkatan kurir, serta melakukan perbaikan di sisi teknologi informasi (IT) yakni investasi IT yang lebih modern. 

Nilai investasi tahun ini diperkirakan mencapai Rp 1 triliun dari ekspekstasi sekitar Rp 800 miliar. Sumber pendanaan berasal dari internal dan eksternal. Dari eksternal seperti penerbitan surat utang jangka menengah atau Medium Term Note (MTN) dan pinjaman dari bank. Penerbitan MTN baru dalam tahap perencanaan denagn nilai sekitar Rp 800 miliar bertahap dari Juli sampai akhir tahun. 

Eddi menambahkan, sejak Oktober 2017 PT Pos melakukan transformasi aktivitas, perbaikan bisnis proses dan bisnis model. Kinerja kuartal I 2018 diklaim jauh lebih baik dibandingkan 2017 terutama dalam pegiriman paket yang secara rata-rata tumbuh 30 persen. 

"Memang ada penurunan bisnis surat tetapi paket tumbuh besar, jasa keuangan bisa dipertahankan tumbuh kompetitif," jelas Eddi.

Eddi menyatakan, basis kinerja kuartal I 2018 menjadi pedoman PT Pos untuk menyikapi kuartal II dan sampai akhir 2018. Ada beberapa inisiatif yang ingin dilakukan perusahaan mencakup aspek operasional, prosedur, governance dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement