REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo bersilaturahim dengan alim ulama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Karawang dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, Rabu (6/6). Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mendorong pentingnya stabilitas politik agar pembangunan tetap berjalan.
"Saya meyakini apabila stabilitas politik kita baik, stabilitas keamanan kita baik, pembangunan ini akan terus berjalan," demikian Presiden dalam keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, diterima di Jakarta pada Rabu.
Jokowi meyakinkan Indonesia akan menjadi negara besar dengan ekonomi kuat. Diperkirakan pada 2045, Indonesia akan masuk dalam jajaran empat besar negara ekonomi terkuat di dunia.
Menurut Presiden, salah satu cara untuk memperkuat ekonomi negara adalah dengan terus mengembangkan hubungan dengan negara-negara lain.
"Kita terus mengembangkan hubungan kita dengan negara-negara lain baik yang ada di Timur Tengah maupun di Asia Selatan. Hubungan-hubungan seperti ini akan memperkuat ekonomi negara kita," ujarnya dalam pertemuan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 di Jalan Siperbangsa, Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Presiden menepis anggapan bahwa investasi Indonesia hanya berfokus kepada Cina, Korea Selatan, dan Jepang. Kepala Negara mengatakan Indonesia juga terus membangun kedekatan dengan negara-negara Timur Tengah dan terdapat beberapa hasil kerja sama dengan negara di wilayah itu.
"Alhamdulillah yang sudah dimulai kilang minyak di Cilacap dengan Arab Saudi, sebentar lagi Insya Allah dengan Oman di Bontang, Kalimantan Timur. Sebentar lagi dengan Uni Emirat Arab, pelabuhan yang di Kuala Tanjung akan kita kerjasamakan," jelas Jokowi.
Baca juga, Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Presiden melakukan kunjungan kerja bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan turut didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi dan Staf Khusus Presiden KH Abdul Ghofar Rozin.
Selain itu juga hadir Pendiri dan Pengurus Pondok Pesantren Asshidiqqiyah KH Noer Muhammad Iskandar dan Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 KH Hasan Nuri Hidayatullah. Usai bersilaturahim, Presiden meninjau sebuah kios modern yang dikelola oleh pengurus pondok pesantren bernama Kimo NU mart.