Rabu 06 Jun 2018 13:13 WIB

Danone-AQUA Luncurkan Gerakan #BijakBerplastik

Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia mendukung inisiatif Danone-Aqua soal plastik

Danone-Aqua meluncurkan gerakan #BijakBerplastik dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Selasa (5/6).
Foto: Istimewa
Danone-Aqua meluncurkan gerakan #BijakBerplastik dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia, Danone-Aqua mengumumkan peneguhan komitmennya untuk memelopori tiga komitmen penting dalam mengatasi masalah sampah plastik. Hal itu merujuk pada target yang ditetapkan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70 persen pada 2025.

"Kami percaya bahwa sangatlah mendesak untuk memulai aksi dan program nyata untuk menumbuhkan budaya baru di Indonesia, yaitu daur ulang dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Presiden Direktur PT. Tirta Investama (Danone-Aqua), Corine Tap di Jakarta, dalam rilisnya, Selasa (5/6).

"Kami akan bekerja bersama mitra dan konsumen untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan semangat kolaborasi serta partisipasi aktif, melalui sebuah gerakan baru #BijakBerplastik," tambah Corine.

Menurutnya, kemasan plastik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kemasan plastik juga memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, karena menggunakan sumber daya berharga yaitu minyak bumi. dan dapat menjadi sampah apabila tidak didaur ulang.

Plastik tersebut mengalir ke sungai dan pada akhirnya menuju ke laut, sehingga menimbulkan tantangan yang cukup besar. Untuk mengatasi hal ini secara efektif, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

Sebagai merek warisan Indonesia yang ikonik dan milik masyarakat Indonesia, Danone-Aqua memiliki tanggung jawab untuk melakukan tindakan dan sekaligus menjadi kesempatan untuk mendorong perubahan dalam skala besar, dengan melibatkan jutaan konsumen. Danone-Aqua telah menjadi pelopor dalam pengumpulan sampah plastik sejak 1993, ketika mendanai program daur ulang pertamanya dengan Yayasan Dana Mitra Lingkungan dan banyak program bersama mitra yang berhasil untuk mengumpulkan dan mengelola sampah plastik.

"Saat ini, Danone-Aqua telah menyediakan 2/3 air yang diproduksi melalui galon yang digunakan kembali. Lebih dari setengah botol PET yang kami gunakan telah dikumpulkan dan didaur ulang menjadi botol baru, atau diolah dalam bentuk lain seperti tekstil. Tetapi, kami memutuskan bahwa inilah saat yang tepat untuk berinvestasi lebih besar dan melakukan upaya yang lebih serius," ujar Corine.

Danone-Aqua juga ingin memulai sebuah Gerakan #BijakBerplastik yang melibatkan masyarakat Indonesia untuk berkontribusi membangun sebuah budaya baru, yaitu daur ulang dan kesadaran serta keterlibatan dalam menjaga lingkungan. Danone-Aqua baru-baru ini telah mendapatkan sertifikat B-Corp, sebagai Perusahaan FMCG pertama yang mendapatkan penghargaan internasional ini serta diakui sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dengan melibatkan masyarakat.

Bisnis model Danone-Aqua ini sangatlah sesuai dengan target induk perusahaannya, yaitu Danone, di bawah slogan ‘One Planet One Health’. Karenanya, Danone-Aqua meneruskan kemitraan Danone dengan Yayasan Ellen MacArthur dan lebih banyak lagi pemangku kepentingan, untuk menciptakan peta jalan global menuju ekonomi sirkular. Hal inilah yang menginspirasi kepeloporan komitmen yang dibuat Danone-Aqua pada hari ini.

Danone-Aqua berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari volume yang kami gunakan pada tahun 2025, dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik, serta mendukung teknologi untuk mengumpulkan lebih banyak sampah dari alam. Sejak tahun 2010, Danone Ecosysteme dan Danone-Aqua telah mendukung bisnis sosial yang ditujukan untuk pengumpulan sampah plastik di Indonesia.

Bekerja bersama komunitas pemulung, saat ini kami dapat mengumpulkan 12 ribu ton sampah plastik untuk didaur ulang, melalui enam pusat pengumpulan sampah plastik. Kami akan terus mengembangkan dukungan inisiatif sosial ini untuk mengubah sampah kemasan menjadi sumber daya bernilai guna, dengan menambah 10 pusat pengumpulan sampah plastik dan 10 fasilitas untuk komunitas pengelola sampah.

Sebagaimana induk perusahaannya, Danone, Danone-Aqua juga berpartisipasi dalam misi penelitian bersama dengan The Ocean Cleanup, sebuah start-up nirlaba dari Belanda yang telah mengembangkan teknologi canggih untuk membantu pengumpulan sampah plastik dari laut. Seluruh upaya ini diharapkan dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dari alam, agar dapat didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.

Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim, menyambut baik komitmen ini. ADUPI mendukung inisiatif Danone-AQUA untuk berkolaborasi dalam pengumpulan sampah plastik dan bekerja dengan industri daur ulang.

"Inilah aksi nyata untuk mendorong pengembangan sirkular ekonomi sekaligus berkontribusi menyelesaikan persoalan sampah di Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement