Sabtu 02 Jun 2018 14:39 WIB

Kementan Ekspor Baby Buncis Super ke Singapura

Gapoktan sangat senang dengan tingginya permintaan baby buncis.

Red: EH Ismail
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat meninjau proses ekspor buncis super di Desa Sunterjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (1/6).
Foto: Humas Kementan.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat meninjau proses ekspor buncis super di Desa Sunterjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selalu menekankan perlunya peningkatan ekspor produk pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan raihan devisa negara. Guna menjalankan visi Mentan tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan pendampingan intensif, terutama peningkatan daya saing produk sehingga produk hortikultura sayuran bisa diekspor.

“Dan hari ini, tepat pada saat hari lahir Pancasila, kita ekspor baby buncis super ke Singapura. Buncis ini diproduksi Gapoktan Wargi Panggupay yang bermitra dengan eksportir,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi di Desa Sunterjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (1/6).

Menurut Suwandi, ekspor baby buncis super membuktikan komoditas sayuran Indonesia mampu bersaing di luar negeri. Pada 2017, kata dia, Indonesia sudah berhasil ekspor 93.335 ton sayuran senilai Rp 1,6 triliun. Ekspor sayuran dilakukan  petani bermitra dengan eksportir. Pola kemitraan ini menguntungkan kedua belah pihak lantaran mensejahterakan petani. 

“Kita mengharapkan, pada 2018 ekspor sayuran naik jauh lebih tinggi lagi,” ujar Suwandi.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Uung Gumilar menjelaskan, luas panen buncis di Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 20 persen dari luas panen nasional. Khusus untuk Kabupaten Bandung Barat, luas panen buncis pada 2016 mencapai 288 hektare dan meningkat 17 persen pada 2017 menjadi 336 hektare dengan produksi sebesar 5.000 ton.

“Sebagian diekspor dan sisanya dipasarkan dalam negeri,” kata Uung.

Ketua Gapoktan Wargi Panggupay Ulus Firmawan mengatakan, untuk keperluan ekspor, gapoktan menggandeng  eksportir PT Alamanda Sejati Utama, Fortuna Agro Mandiri, serta pemasok supermarket lainnya.

“Kami sudah kerja sama dengan PT Alamanda Sejati Utama untuk ekspor baby buncis ke Singapura dengan volume pengiriman 1 hingga 1,5 ton per hari. Demikian juga, sudah bekerja sama ekspor dengan PT Multi Fresh,” ujar Ulus.

Sebagai petani, kata Ulus, gapoktan sangat senang dengan tingginya permintaan baby buncis. “Jelas sangat menguntungkan bagi para petani,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement