Rabu 30 May 2018 16:51 WIB

Bisnis Hotel Saat Ramadhan Tetap Moncer

Buka puasa bersama mendorong peningkatan tingkat hunian hotel.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Petugas bagian layanan kamar membersihkan kamar di Hotel Aryaduta Bali di Jalan Kartika Plaza, Kuta Selatan, Bali, Jumat (6/4).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Petugas bagian layanan kamar membersihkan kamar di Hotel Aryaduta Bali di Jalan Kartika Plaza, Kuta Selatan, Bali, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat tingkat hunian hotel tumbuh lebih tinggi sebesar tiga persen pada Ramadhan tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, peningkatan tersebut salah satunya didorong oleh banyaknya kegiatan buka puasa yang digelar di hotel.

"Banyak masyarakat yang tetap beraktivitas di bulan puasa, apakah itu pertemuan yang sifatnya korporasi maupun buka puasa. Tahun ini sedikit lebih baik," ujarnya pada wartawan.

Menurut Hariyadi, pertumbuhan tersebut terjadi merata di semua kota besar di Indonesia. Menurut dia, tingkat okupansi hotel akan mencapai puncaknya pada libur Idul Fitri mendatang. Selama masa libur tersebut, hampir semua kamar hotel, terutama di tujuan wisata, terisi penuh.

Tahun ini, pemerintah menetapkan masa cuti bersama Idul Fitri lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Yugi Prayanto mengatakan, libur yang lebih panjang akan makin mendorong sektor pariwisata. "Semua lokasi wisata akan dipadati orang di saat libur panjang nanti," kata Yugi.

Ia mengatakan, tumbuhnya sektor pariwisata juga akan membawa dampak positif bagi bisnis penginapan, kuliner, ekonomi kreatif, hingga agen perjalanan. Sebab, sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari sektor lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement