Selasa 29 May 2018 20:25 WIB

Pembangunan Tol Medan-Binjai Masih Terkendala Lahan

Kementerian PUPR masih melakukan pendekatan dengan instansi terkait.

Rep: issha harruma/ Red: Muhammad Hafil
Foto aerial pembangunan kawasan jalan tol seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia yang masih dalam proses pembebasan lahan, Medan, Sumatra Utara, Kamis (9/11). PT Hutama Karya selaku operator jalan tol trans Sumatra jalur Medan-Binjai berharap proses pembebasan lahan sepanjang 3,3 kilometer itu segera tuntas agar tetap berjalan sesuai rencana.
Foto: Septianda Perdana/Antara
Foto aerial pembangunan kawasan jalan tol seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia yang masih dalam proses pembebasan lahan, Medan, Sumatra Utara, Kamis (9/11). PT Hutama Karya selaku operator jalan tol trans Sumatra jalur Medan-Binjai berharap proses pembebasan lahan sepanjang 3,3 kilometer itu segera tuntas agar tetap berjalan sesuai rencana.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pembangunan jalan tol Medan-Binjai untuk ruas Helvetia-Marelan nyaris rampung. Ruas tersebut ditargetkan akan dibuka untuk musim mudik Lebaran 2018 ini.

Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya, Agung Fajarwanto mengatakan, jalur ini merupakan bagian dari sekitar 7 km di seksi I, Sei Semayang-Tanjung Mulia, yang menjadi tanggung jawab mereka. Agung mengklaim, hingga kini, jalur Helvetia-Marelan sudah rampung 90 persen.

"Kami masih punya PR yang paling berat, yakni dari OP Veteran (Marelan) sampai interchange di Tanjung Mulia, itu kurang lebih sisanya 3 sampai 4 km," kata dia, Selasa (29/5).

Agung mengatakan, progres pembangunan itu masih terkendala masalah pembebasan lahan. Dia menyebut setidaknya ada beberapa persoalan terkait lahan.

Pertama, lahan milik TNI Angkatan Laut. Saat ini, Kementerian PUPR masih melakukan pendekatan dengan instansi terkait. Selain itu juga masih ada yang memiliki alas hak gran sultan.

"Sekarang sedang ditangani serius oleh pihak PUPR maupun BPN (Badan Pertanahan Nasional) dalam hal ini yang menyediakan tanah," ujar Agung.

Dia berharap persoalan lahan ini segera tuntas sehingga pembangunan dapat dilaksanakan. "Harapan kami kalau bisa 2019 itu tidak lewat tengah tahun, total itu harusnya sudah selesai," kata Agung. 

Sementara, pemimpin proyek jalan tol Medan-Binjai Hestu Budi Husodo mengatakan, di antara jalur tol yang belum rampung, terdapat ruas Helvetia-Marelan dengan jarak 2,7 km. Pengerjaan ruas ini pun sudah hampir selesai.

 

"Progresnya sampai hari ini sudah sampai 90 persen dan diperkirakan tanggal 5 Juni sudah siap untuk difungsikan saat Lebaran," kata Hestu, Selasa (29/5).

Hestu menjelaskan, hingga kini, tol Medan-Binjai yang sudah dibuka masih dari Binjai hingga Helvetia. Terdapat bagian yang belum selesai, yakni dari Helvetia sampai Tanjung Mulia dengan jarak sekitar 7 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement