Kamis 24 May 2018 13:45 WIB

Darmin Nilai Perry Sosok Lengkap untuk Memimpin BI

Pemerintah siap bekerja sama dengan gubernur sentral baru.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, Gubernur Bank Indonesia yang baru dilantik Perry Warjiyo adalah sosok lengkap untuk memimpin bank sentral. Perry yang merupakan pejabat karir BI diyakini memiliki keahlian mumpuni dalam bidang moneter.

"Artinya sudah lama sebenarnya Gubernur BI itu orang luar. Sekarang ini menariknya, gubernurnya pejabat karir, jadi sudah ngelotok mestinya," kata Darmin usai menghadiri pelantikan Gubernur BI di Mahkamah Agung, Jakarta pada Kamis (24/5).

Darmin menilai, Perry tak hanya cakap dalam bidang moneter tapi juga memiliki perhatian besar kepada pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ia berharap, kerja sama BI dan pemerintah bisa semakin kuat di bawah kepemimpinan yang baru.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung penuh Perry untuk bisa menjalankan tugas memimpin bank sentral dan menenangkan masyarakat, pasar, maupun lingkungan internal BI.

Ia mengaku siap bekerja sama dalam melakukan kebijakan terutama terkait untuk meningkatkan stabilitas.

"Untuk sekarang ini kalau lihat suasana baru fokus pada stabilitas sehingga tidak menimbulkan situasi yang dianggap tidak sustainable. Jadi fokus bersama BI adalah menciptakan suatu stabilitas dalam menjaga keberlangsungan dari upaya-upaya pembangunan," kata Sri.

Perry Warjiyo dilantik menjadi gubernur Bank Indonesia menggantikan Agus Martowardojo yang sudah habis masa jabatannya. Pelantikan Perry dilakukan di tengah tekanan cukup kuat terhadap rupiah.

Perry pun menjanjikan penguatan kebijakan moneter melalui suku bunga acuan dan intervensi pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus melemah. Nilai tukar rupiah melemah empat persen sejak Januari-21 Mei 2018.

"Saya akan prioritaskan kebijakan moneter untuk bisa stabilkan kurs rupiah dengan kombinasi kebijakan suku bunga dan intervensi ganda," ujar Perry dalam pernyataan pertamanya setelah dilantik di Mahakamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5).

photo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) usai pengucapan sumpah jabatan pelantikan di Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5).

Perry yang selalu mengkampanyekan kebijakan moneter propertumbuhan dan prostabilitas itu menekankan instrumen kebijakan moneter akan sepenuhnya digunakan untuk menjaga stabilitas perekonomian. Instrumen moneter diprioritaskan untuk menghadapi tekanan yang disebabkan normaliasi kebijakan moneter AS dan terus naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS, US Treasuy Bill, yang menyedot modal asing di Indonesia.

Namun, kata dia, BI tidak akan mengabaikan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan instrumen makroprudensial. "BI masih memiliki empat instrumen lainnya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Perry yang menghabiskan lima tahun terakhirnya menjadi Deputi Gubernur BI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement