Rabu 23 May 2018 13:02 WIB

TunaiKita Bukukan Pencairan Kredit Rp 700 Miliar

TunaiKita menargetkan pertumbuhan kredit hingga 30 persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Group CEO Wecash George Zhi, CEO TunaiKita, James Chan, COO TunaiKita Andry Huzain, Managing Director PT Kresna Graha Investama Suryandy Jahja saat peluncuran aplikasi TunaiKita di Jakarta, belum lama ini.
Foto: republika/mansyur faqih
Group CEO Wecash George Zhi, CEO TunaiKita, James Chan, COO TunaiKita Andry Huzain, Managing Director PT Kresna Graha Investama Suryandy Jahja saat peluncuran aplikasi TunaiKita di Jakarta, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi di segmen peer to peer lending, PT Digital Tunai Kita (TunaiKita) mencapai nilai pencairan kredit tahunan sebesar Rp 700 miliar per tahun, pada kuartal pertama 2018. TunaiKita menargetkan pertumbuhan sebesar 25 hingga 30 persen dari bulan ke bulan.

CEO WeCash Asia Pasifik dan TunaiKita, James Chan, mengatakan, nilai pinjaman yang ditawarkan TunaiKita bervariasi antara Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta dengan tenor antara 10 hari hingga 6 bulan. "TunaiKita mengkombinasikan prinsip-prinsip finansial, teknologi mobile, big data, dan machine learning, untuk mengevaluasi kredit dan menyetujui pinjaman dengan lebih cepat dan berkualitas, dengan menggunakan teknologi lending robot," kata James melalui siaran pers, Selasa (22/5).

TunaiKita telah hadir di 27 kota, antara lain, Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Medan, Padang, Makassar, dan Manado. TunaiKita terus melakukan pendekatan dengan bank-bank dan perusahaan-perusahaan multifinance ternama di Indonesia untuk melebarkan sayap ke berbagai jasa keuangan lain, di luar pinjaman tanpa agunan.

TunaiKita telah genap satu tahun hadir di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut TunaiKita telah membantu memperluas inklusi finansial dan memperbaiki kehidupan konsumen Indonesia melalui kredit yang dimotori mahadata, machine learning, dan kecerdasan buatan.

"TunaiKita berupaya mempermudah akses konsumen dan pemilik usaha untuk mendapatkan kredit tanpa agunan, serta menurunkan kredit macet hingga 70 persen bagi kalangan missing middle, atau usaha-usaha kecil-menengah di Indonesia yang memiliki kapasitas dan potensi untuk tumbuh, namun terhambat akibat kurangnya akses ke pinjaman," ucapnya.

James menambahkan, respons konsumen dalam tahun pertama TunaiKita di Indonesia luar biasa. Sehingga TunaiKita bisa selalu berada di peringkat 3 besar aplikasi keuangan gratis di Indonesia, dan dengan cepat hadir di 27 kota di semua provinsi.

"Sukses ini tak cuma karena kecanggihan teknologi lending robot milik TunaiKita yang mampu mengelola risiko dalam penyaluran pinjaman secara transparan dan efisien, tetapi juga karena kerja keras tim kami yang terus berkembang di Jakarta dan Surabaya," ujarnya.

James menjelaskan, lending Robot bekerja tujuh hari seminggu termasuk akhir pekan. Sepanjang bulan Ramadhan TunaiKita akan terus beroperasi demi memenuhi kebutuhan konsumen. Namun demikian, TunaiKita tidak akan melakukan penagihan utang sepanjang periode cuti bersama dan Lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement