REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, ada lonjakan yang cukup tinggi dari dua jalur transportasi yaitu udara dan darat. Bahkan, jalur udara jadi yang terbanyak pemudiknya tahun ini. "Pemudik paling besar itu udara, kira-kira delapan juta," kata Budi saat mengecek pelayanan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (19/5).
Selain itu, ia menerangkan, untuk jumlah pemudik darat kira-kira sebanyak tujuh hingga delapan juta. Jumlah pemudik laut kira-kira satu hingga satu 1,5 juta, dan kereta api kira-kira enam juta. "Total, ada sekitar 30 jutaan pemudik tahun ini dari semua moda transportasi," katanya.
Ia menekankan, kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada transportasi udara dan darat. Sedangkan, untuk jumlah pemudik transportasi kereta api mengalami kenaikan sekitar lima persen dari tahun lalu. "Kereta api bukan tidak ada peminat, tapi kapasitasnya terbatas," ujar Budi.
Budi menjelaskan, kunjunganya kali ini memang untuk melihat kesiapan stasiun-stasiun di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Ia mengungkapkan, Yogyakarta tetap menjadi destinasi favorit, sehingga praktis semua tiketnya habis terjual. "Secara umum KAI sudah melakukan tugas dengan baik," kata Budi.
Terkait itu, ia merasa, terdapat sejumlah alasan penumpang ingin menggunakan kereta api dibandingkan angkutan lain. Selain harga kompetitif, nyaman, petugasnya ramah, ada satu kepastian waktu yang dimiliki kereta api.
Menurut Budi, itu merupakan satu komitmen pemerintah melalui KAI yaitu pelayanan yang memang harus diberikan secara maksimal. Untuk itu, ia mengapresiasi KAI atas pelayanan yang sudah, sedang dan akan diberikan. "Saya appreciate dengan direksi, dengan karyawan KAI, semoga saya datang ke sini bisa menyemangati," ujar Budi.