Kamis 17 May 2018 14:57 WIB

Mentan Jamin Harga Pangan tidak Naik Hingga Lebaran

Pemerintah akan memberi sanksi tegas pengusaha yang memainkan harga

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjamin harga komoditas pangan strategis tidak naik. Amran mengatakan, dia telah berdiskusi dengan sejumlah asosiasi pengusaha, dan mereka sepakat tidak menaikkan harga.

"Kami sudah diskusi dengan semua asosiasi ayam, pengusaha telur, beras, daging, kita sepakat jangan naikkan harga karena stok lebih dari cukup," ujar Amran ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (17/5).

Amran mengatakan, apabila ada pengusaha yang menaikkan atau memainkan harga maka pemerintah akan langsung memberikan sanksi tegas. Sanksi tersebut berupa pencabutan izin usaha, hingga pencabutan izin rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian.

Baca juga, Satgas Pangan: Kenaikan Harga Pangan Bukan Ulah Kartel

"Kalau yang khusus lewat Kementerian Pertanian kami pasti beri sanksi, katakanlah impor daging pasti kami sanksi tegas kalau coba mainkan harga," kata Amran.

Amran optimistis tidak ada daerah yang mengalami kekurangan stok pangan. Sebab, Bulog telah menyiapkan stok yang cukup bagi kebutuhan masyarakat saat Ramadhan maupun Lebaran.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaporkan perkembangan stok komoditas strategis kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam laporannya, Amran optimistis stok bahan pokok saat ramadan hingga lebaran dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami laporkan ke beliau bahwa stok kita posisi aman, karena kita persiapkan 2 bulan, bahkan 3 bulan sebelum," ujar Amran.

Amran menjelaskan, beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang sudah ditanam sekitar 3 bulan sebelum ramadan. Sehingga dia optimistis hasil panen kedua komoditas tersebut berada diatas 20 persen. Adapun, usia panen cabai dan bawang yakni 3 bulan.

Selain itu, Amran juga menjamin stok telur ayam dan ayam potong untuk ramadan dan lebaran sangat mencukupi. Apalagi, Amran mengklaim Indonesia telah mengekspor kedua komoditas ini.

"Telur kita sudah ekspor, berarti suplainya lebih, ayam juga sudah ekspor, dalam sejarah pertanian Indonesia kita pertama ekspor ke negara jepang, kita ekspor ke tiga negara," kata Amran.

Di sisi lain, petani jagung Indonesia juga telah meningkatkan ekspor yang cukup tinggi yakni sekitar 6,11 persen. Dengan demikian, total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia pada 2017 naik 24 persen dengan nilai sekitar Rp 400 triliun. Amran optimistis, kondisi positif ini harga komoditas pangan strategis tidak akan naik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement