REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan ketersediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Caranya adalah dengan membangunan Rumah Susun (Rusun) mahasiswa dan santri di berbagai daerah.
Salah satunya, rusun mahasiswa di STKIP PGRI Tulungagung, Jawa Timur yang baru memasuki groundbreaking, Rabu (16/5). "Rusun satu twin blok ini memiliki tiga lantai dengan 37 unit yang dapat menampung 148 orang," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR M Khalawi Abdul Hamid.
Pembangunan rusun mahasiswa dan santri ini diakui Khalawi sebagai dukungan pemerintah dalam penyediaan hunian layak dan penataan di kawasan lingkungan pendidikan. Diharapkan dengan dibangunnya rusun bisa menambah semangat dan kenyamanan para mahasiswa dalam proses belajar.
Groundbreaking ditandai dengan pemancangan tiang pertama dengan penekanan sirine. Rusun dengan luas lahan 2.944 meter persegi ini dibangun oleh kontraktor PT Mitra Utama dengan nilai kontrak Rp 7,07 miliar dengan masa pelaksanaan 240 hari.
Ketua Yayasan STKIP PGRI Tulungagung Djoko Edi Yuwono mengatakan, rusun nantinya sudah dilengkapi air, listrik dan meubelair, seperti tempat tidur, lemari, kursi dan meja belajar. "Keberadaan Rusun akan memberikan manfaat bagi kemajuan kualitas pendidikan di Kabupaten Tulungagung," katanya.