Rabu 16 May 2018 09:59 WIB

Stok Beras di Jakarta Cukup

Stok akan ditambah dengan hasil panen yang sedang berlangsung.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang (FST) Arief Prasetyo, Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi menegaskan pasokan beras aman untuk Puasa dan Lebaran 2018 di Gudang PT FST.
Foto: Melisa
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang (FST) Arief Prasetyo, Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi menegaskan pasokan beras aman untuk Puasa dan Lebaran 2018 di Gudang PT FST.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan beras milik PT Food Station Tjipinang (FST) mencapai lebih dari 40 ribu ton. Angka ini bisa mencukupi kebutuhan DKI Jakarta pada Ramadhan dan lebaran tahun ini.

"Jakarta punya stok cukup. Kita siap menghadapi puasa dan Lebaran," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo saat ditemui di Gudang PT FST, Rabu (16/5).

Berdasarkan laman perusahaan, stok akhir di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per Selasa (15/5) mencapai 40.302 ton dengan pemasukan 3.818 ton beras. Sementara untuk stok beras di gudang FST ada senilai Rp 120 miliar. Kemudian stok beras senilai Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar di PD Pasar Jaya dan stok senilai Rp 50 miliar di pasar modern.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi mengatakan, stok tersebut akan ditambah dari hasil panen yang sedang berlangsung. "Kita punya panen sampai Juni 8,2 juta ton nasional. Jadi sangat aman posisinya," ujar dia.

Kementerian Pertanian sendiri di bawah BKP telah memiliki 235 titik Toko Tani Indonesia (TTI) di DKI Jakarta. TTI ini akan membantu penyaluran bahan pangan kepada masyarakat Jakarta.

Keberadaan TTI ini disambut baik Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sebab, TTI dapat membantu distribusi pangan hingga ke tangan konsumen.

Ia mengatakan, setelah pasokan yang mencukupi, distribusi perlu turut menjadi perhatian. "Agar bisa sampai pada saat yang tepat dengan harga yang tepat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement