REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) meluncurkan produk gadai syariah tanpa biaya titipan (mu'nah) yang diberi nama Rahn Hasan, Selasa (15/5). Produk tersebut bagian dari Gadai Prima yang telah diluncurkan pada 1 April 2018.
Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, mengatakan, Rahn Hasan merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu. Tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpenjang menjadi empat bulan. Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya titipan (mu'nah).
"Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," kata Sunarso di acara tersebut.
Produk Rahn Hasan menyasar kalangan mahasiswa, pegawai kantor dan buruh pabrik. Biasanya, ketiga kalangan tersebut membutuhkan tambahan dana di akhir bulan. Sebelumnya, Sunarso melakukan survei lapangan untuk menyalurkan pinjaman tanpa bunga atau mu'nah kepada buruh pabrik. Ternyata, sebagian besar terjerat pinjaman pada rentenir.
"Selain fokus pada layanan konvensional, Pegadaian juga tetap berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis syariah, antara lain, Murabahah yakni akad untuk transaksi jual beli dan Rahn yaitu akad yang digunakan dalam proses gadai barang," katanya.
Sunarso menargetkan mendapatkan nasabah baru dari produk Gadai Prima dan Rahn Hasan totalnya 1 juta nasabah. Tahun ini, Pegadaian menargetkan penambahan 2 juta nasabah baru. Jumlah nasabah Pegadaian per Desember 2017 sebanyak 9,5 juta nasabah sehingga akhir 2018 ditargetkan menjadi 11,5 juta nasabah.
Sementara dari sisi nominal, jika rata-rata pinjaman Gadai Prima atau Rahn Hasan sebesar Rp 100 ribu, maka pinjaman yang disalurkan sampai akhir tahun sebesar Rp 100 miliar untuk dua produk tersebut.
"Kami jamin tidak campur antara konvensional dan syariah. Karena yang syariah sumber dana dari perbankan syariah," ujar Sunarso.
Pegadaian memiliki 4.319 kantor cabang. Sebanyak 611 kantor cabang merupakan kantor layanan syariah.