Selasa 08 May 2018 08:01 WIB

Harga Daging Ayam dan Telur Melejit

Kenaikan harga daging ayam dan telur terjadi dalam sepekan terakhir.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
 Pedagang melayani pembeli daging ayam potong, ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging ayam potong, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Harga sejumlah komoditas bahan pokok di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat jelang bulan puasa Ramadhan terus merangkak naik. Harga daging ayam naik dari Rp 28-30 ribu per kilogram (kg), hingga mencapai 34 ribu per kg. Harga diperkirakan meningkat saat Ramadhan hingga Rp 40 ribu per kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Panorama Lembang, Eneng (52 tahun) mengaku biasa menjual daging ayam dengan harga Rp 28-30 ribu per kg. Namun, saat ini mendekati bulan Ramadhan, ia menjual daging ayam ke konsumen dengan harga Rp 34 ribu per kg.

"Kenaikan harga daging ayam sudah sejak satu minggu lalu. Nggak tahu apa karena nggak ada ayamnnya atau permainan bandar. Biasanya kosong stok," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Pasar Lembang, Selasa (8/5).

Ia menuturkan, dampak kenaikan harga daging ayam itu yakni pembeli berkurang.

"Biasanya jelang Ramadhan selalu naik harga sembako apalagi ayam. Pembeli jadi berkurang," ungkapnya. Menurutnya, pembeli pun memaksakan membeli daging ayam sebab membutuhkan komoditas pangan tersebut.

Selain itu, harga telur ayam terus naik. Eneng menjual telur ayam dari Rp 20 ribu menjadi Rp 26 ribu per kg. "Saya nggak tahu kenapa naik," ungkapnya.

Pedagang daging ayam lainnya, Rudi (30 tahun) menuturkan tiap jelang bulan Ramadhan harga daging ayam mengalami kenaikan. Ia kini menjual daging ayam dengan harga Rp 35 ribu per kg ke konsumen. Padahal, sebelumnya, ia menjual seharga Rp 30 ribu per kg.

Salah seorang pembeli, Komariah (45 tahun), warga Lembang mengeluhkan harga daging ayam dan telur yang naik. Ia berharap harga bahan pokok bisa murah jelang dan selama Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement