REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk turut berpartisipasi pada acara peluncuran Kartu Debit Berlogo GPN oleh Bank Indonesia di Jakarta, pekan lalu. BRI Syariah mulai menerbitkan kartu debit berlogo GPN.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Widodo Januarso mengatakan, BRI Syariah pada 2018 menargetkan untuk menerbitkan kartu ATM Debit berlogo GPN (Gerbang Pembayaran Nasional). Hal itu sebagai upaya untuk memperluas aksesibilitas dan meningkatkan keamanan transaksi kartu ATM Debit. "Sebagai tahap awal akan diterbitkan sebanyak 360 ribu kartu sesuai dengan arahan Bank Indonesia," kata Widodo melalui siaran pers, Senin (7/5).
Widodo menjelaskan, implementasi BRI Syariah dalam menerbitkan Kartu ATM Debit GPN sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengembangkan ekosistem pembayaran yang saling interkoneksi, interoperabilitas, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi yang mencakup otorisasi, kliring, dan settlement secara domestik. "Kartu debit berlogo GPN ini, dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga kepada pelaku industri dan merchant atau toko," imbuhnya.
Penerbitan kartu debit berlogo GPN tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, juga menciptakan kondisi kepada seluruh kalangan yang dalam transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai tetapi sudah dalam bentuk kartu, baik berupa kartu kredit, kartu debit, maupun cash card (cashless society).
Widodo menambahkan, dengan adanya kartu debit berlogo GPN dapat menekan biaya transaksi perbankan menggunakan kartu ATM mulai dari transfer antarbank hingga biaya cek saldo. Sebab, seluruh sistem pembayaran sudah terkoneksi dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara dapat lebih efisien.
"Selain itu juga memperluas akses karena diterima seluruh merchant atau toko di seluruh Indonesia, di samping adanya peningkatan sistem keamanan kartu ATM Debit karena telah menggunakan teknologi CHIP," terang Widodo.
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) merupakan suatu sistem yang terdiri atas fungsi standar, //switching dan //services yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. GPN akan mewujudkan interoperabilitas secara penuh dalam ekosistem pembayaran ritel.
Menurutnya, kartu GPN menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia di mana masyarakat dapat memiliki kebanggaan terhadap kartu pembayaran berstandar nasional untuk bertransaksi di seluruh wilayah NKRI. "Kehadiran kartu GPN merupakan sebuah komitmen perbankan, lembaga penyelenggara GPN dan pelaku industri sistem pembayaran untuk menyukseskan penyelenggaraan GPN," ucapnya.
BRI Syariah saat ini tengah mempersiapkan untuk pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan diselenggarakan pada Rabu (9/5). BRI Syariah telah melakukan penawaran umum untuk publik pada tanggal 2, 3, dan 4 Mei 2018 di lapangan olahraga BRI Tower, Sudirman, Jakarta.
IPO tersebut menjadi yang pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penawaran umum saham BRI Syariah dibuka dengan harga Rp 510 per lembar saham.
Lewat IPO ini, BRI Syariah mengajak masyarakat Indonesia memiliki saham BRI Syariah. Selanjutnya, bersama-sama menuju terciptanya ekonomi yang sehat dengan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi, dengan penerapan ethical financing.
"Prinsip syariah merupakan hak bagi semua umat dan golongan yang ada di dunia. Diperkuat dengan seluruh jaringan Bank BRI, BRI Syariah akan senantiasa menjaga amanah untuk membawa berkah bagi seluruh masyarakat," katanya.