REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menganggap, penurunan angka kecelakaan sebesar 30 persen pada musim mudik tahun lalu sebagai angka yang besar sekali. Angka kecelakaan itu, kata ia, bisa lebih ditekan lagi, asalkan semua pihak konsisten melakukan terobosan-terobosan mendasar.
Terobosan pertama yang perlu dilakukan, menurutnya adalah memberikan jalan alternatif sebanyak-banyaknya bagi pemudik. Kemudian, memberikan seluas-luasnya waktu kepada para pemudik, agar mereka bisa menyesuaikan dan menghindari penumpukan kendaraan.
Ketiga adalah dengan secara giat melakukan pengecekan kendaraan-kendaraan yang digunakan pada saat mudik. Karena menurutnya, kendaraan yang tidak dilakukan pengecekan kelayakan terlebih dahulu, akan sangat fatal jika dipaksa digunakan perjalanan mudik.
"Oleh karenanya kita minta kepada polisi, kepada Dishub untuk melakukan rem check dan mengumumkan apabila mereka tidak melakukan proses rem check mereka tidak boleh beroperasi," kata Budi di Kamlus ITS Surabaya, Jumat (4/5).
Budi juga mengimbau kepada para pemudik yang melakukan perjalanan jauh, supaya tidak menggunakan sepeda motor. Apalagi, angka kecelakaan terbesar saat mudik itu menurutnya terjadi disebabkan sepeda motor.
"Enakan kita naik bis, naik kereta api. Karena itu bahaya. 70 persen kecelakaann karena sepeda motor. Kalau kita bisa mengurangi motor itu berati reduksinya banyak banget," ujar Budi.