REPUBLIKA.CO.ID, Produktivitas kelapa di Indonesia relatif masih rendah. Salah satu penyebabnya karena belum banyak varietas unggul spesifik lokasi yang dilepas.
Bengkulu memiliki sumber daya genetik kelapa unggul varietas lokal yang sudah beradaptasi baik di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan nama lokal kelapa Manna.
Dua peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Palma (Balitpalma), Novarianto Hengky dan Meity A Tulalo, telah meneliti kelapa Manna ini sejak 2014. “Hasil observasi, kel apa tersebut memiliki keunggulan produksi yang tinggi serta daging buah yang tebal dan mampu berproduksi hingga 2 ton per hektare,” ujar Hengky.
Guna melepas varietas kelapa Manna, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu bekerja sama dengan Bappeda Kabupaten Bengkulu Selatan akan segera melakukan kegiatan pendaftaran varietas lokal kelapa Manna ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP).
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Jailani Azhar dan Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Temi Pratama sangat mengharapkan agar proses pendaftaran varietas lokal kelapa ini dapat segera dilakukan untuk mendukung program pengembangan kelapa di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, BPTP Balitbangtan Bengkulu melakukan identifikasi dan karakterisasi kelapa Manna dengan dua aksesi (kelapa hijau dan kuning) milik Daliludin. Pohon kepala Manna milik Daliluddin ini berlokasi di Kelurahan Pino Masat, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan. Pengamatan dilakukan terhadap karakter morfologi kelapa, meliputi karakter vegetatif, generatif, dan komponen buah.
Hasil observasi pada 2018 yang dilakukan oleh tim kegiatan sumber daya genetik BPTP Balitbangtan Bengkulu memperlihatkan, kelapa Manna memiliki potensi produksi sekitar 30 butir per pohon dengan berat buah 1,75 kilogram, dan bisa dipanen 8 kali per pohon dalam 1 tahun. Adapun ciri fisik kelapa Manna, pada pangkal batang tidak memiliki bole atau gelembung dan bentuk mahkota X-Shaped silhouette dengan lingkar batang 115 senti meter.
“Proses pendaftaran akan dilakukan secepatnya setelah semua kelengkapan persyaratan administratif maupun teknis sudah rampung,” kata penaggung jawab kegiatan Irma Calista.
Ke depan, pohon-pohon induk terpilih dari populasi kelapa Manna diharapkan bisa menjadi materi pemuliaan untuk perakitan varietas unggul. “Kecuali itu, bisa juga dijadikan sumber benih untuk pengembangan kelapa di daerah-daerah yang memiliki iklim sama atau serupa dengan iklim Kabupaten Bengkulu Selatan,” kata Kepala BPTP Balitbangtan Bengkulu Darkam Musaddad. (Irma Calista/Nata/Balitbangtan)