Sabtu 28 Apr 2018 20:31 WIB

Begini Proses Restorasi Lahan Gambut di Kalsel

Proses restorasi dilakukan dengan pembangunan sumur bor dan sekat kanal.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Andi Nur Aminah
Hamparan Sawah di atas Lahan Gambut, Kampung Purun, Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjar, Kalsel, Sabtu (28/4).
Foto: Republika/Frederikus Dominggus Bata
Hamparan Sawah di atas Lahan Gambut, Kampung Purun, Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjar, Kalsel, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead menjelaskan proses kerja timnya di Kalimantan Selatan. Ini sehubungan dengan target BRG mempercepat pemulihan lahan yang rusak akibat kebakaran.

Ia menerangkan saat ini BRG bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat long storage. Wadah tersebut menampung air sungai dalam jumlah besar. "Jadi membasahi gambut dengan mengalirkan air ke lahan gambut," kata Nazir dalam Jambore Masyarakat Gambut di Kiram Park, Karang Intan, Banjar, Kalsel, Sabtu (28/4).

Ia melanjutkan proses restorasi dengan pembangunan sumur bor dan sekat kanal. Data BRG, pada 2017 ada 125 unit sumur bor di tujuh desa di Kalsel. Kemudian sekat kanal ada 22 unit. "Kami juga bekerja sama dengan petani di lahan gambut," ujar Zaini.

Intinya, mengembalikan kelestarian alam di daerah rawan terbakar hutan. BRG bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Satgas Karhutla Provinsi Kalsel menargetkan pembangunan 354 sumur bor pada 2018. Juga ada penambahan sekat kanal. "Restorasi gambut kita dapat pujian internasional," ujarnya.

BRG merupakan lembaga non-struktural di bawah Presiden. Tugasnya mempercepat pemulihan fungsi hidrologis gambut. Ada dua juta hektare lahan restorasi di tujuh provinsi prioritas hingga 2020. Selain Kalsel, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Sumatera, dan Papua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement