REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 24 pengusaha dari 12 negara mengikuti pelatihan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Kementerian Luar Negeri dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM). Pelatihan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesai dan negara peserta.
"Kami berharap pelatihan ini memberikan dampak nyata kepada peserta dalam menstimulasi ekonomi di negaranya dan kami juga berharap kerjasama ini terus berlanjut untuk membuka pasar antara UKM Indonesia dan UKM peserta pelatihan," kata Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Emilia Suhaimi, Selasa (24/4).
Bagi Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian. Hal ini ditandai dari seluruh entitas usaha di Indonesia, 99 persen adalah UMKM dan telah mampu menyediakan jutaan lapangan pekerjaan di seluruh negeri.
Dalam forum internasional ini, Indonesia berbagi pengalaman kepada para peserta yang meliputi materi dasar teknik pemasaran, business starter, business finance, packaging, online marketing dan kunjungan ke sentra-sentra UKM di Jawa Barat dan Jakarta.
Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang entreprenurships dan UKM. Emilia menambahkan, peran pemerintah dalam membina dan mengembangkan UKM haruslah semakin global.
"Kemajuan teknologi sudah memperdekat jarak antar negara, sehingga diperlukan dukungan sumber daya bagi UMKM agar produk mereka mampu sustain," ujar dia.
Pelatihan bertajuk International Training on Small and Medium Sized Enteprises (SMEs) Empowerment for Asia and Pacific Countries ini dihadiri 24 pengusaha dari Kamboja, Laos, Myanmar, Afganistan, Sri Lanka, Bangladesh, Timor Leste, Fiji, Tongga, Papua Nugini, Samoa dan Nauru.