Senin 23 Apr 2018 12:51 WIB

Kinerja Dunia Usaha di Bali Membaik di Triwulan I 2018

Kinerja ekonomi sempat lesu selama periode erupsi Gunung Agung.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Teguh Firmansyah
Kerajinan perak Bali. Ilustrasi
Foto: Antara
Kerajinan perak Bali. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Survei Kinerja Dunia Usaha (SKDU) Provinsi Bali untuk triwulan pertama tahun ini mengalami kenaikan cukup tinggi. Ini mencerminkan kegiatan usaha ekonomi di Pulau Dewata semakin membaik setelah sempat melemah selama periode erupsi Gunung Agung.

Deputi Kepala Perwakilan Kantor Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Azka Subhan A mengatakan, pemulihan kegiatan usaha dialami enam dari sembilan sektor, terutama pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Saldo Bersih Tertimbang (SBT) naik daik -12,82 persen pada triwulan IV 2017 menjadi 17,26 persen triwulan I 2018.

"Ini searah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali triwulan pertama ini yang diperkirakan mengalami akselerasi seiring pulihnya kondisi ekonomi pascaerupsi Gunung Agung," kata Azka di Denpasar, Senin (23/4).

Optimisme dunia usaha akan membaik kinerjanya tahun ini juga terlihat dari peningkatan SBT investasi. Saldo meningkat dari 8,68 persen menjadi 24,18 persen. Investasi terbesar pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang naik dari 1,08 persen menjadi 14,03 persen.

Sektor yang mengalami penurunan hanya listrik, gas, dan air bersih dari 0,58 persen menjadi -0,44 persen.

 

Akselerasi investasi, sebut Azka terindikasi didorong optimisme pelaku usaha terkait ekonomi ke depan dan berlanjutnya tingkat penurunan suku bunga kredit perbankan. Rata-rata harga jual di triwulan pertama ini membaik, dari 3,01 persen menjadi 17,36 persen.

Serapan tenaga kerja juga meningkat dari sebelumnya -4,97 persen menjadi 3,55 persen. Peningkatan ini diperkirakan akan tertahan pada level 3,25 persen pada triwulan dua tahun ini. Selain sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, sektor lain yang mengalami peningkatan serapan tenaga kerja adalah sektor bangunan.

Pulihnya kinerja dunia usaha di Pulau Dewata juga terindikasi dari membaiknya kondisi likuiditas dan rentabilitas dibanding triwulan sebelumnya. Saldo bersih likuiditas tiga bulan terakhir naik 5,47 poin menjadi 46,88 persen. Kemampuan perusahaan mencetak laba juga membaik dengan kenaikan saldo bersih menjadi 48,44 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement