REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elia Massa Manik dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Kasus tumpahan minyak di Balikpapan, proyek kilang dan kondisi keuangan perusahaan menjadi salah satu alasan pencopotan.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Harry Fajar Sampurno mengatakan, BUMN memiliki dua peran penting dalam pembangunan Indonesia. Pertama, sebagai agen pembangunan yang berperan penting dalam melaksanakan berbagai Proyek Strategis Nasional, memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kedua, berkontribusi dalam bentuk penciptaan keuntungan dan setoran pajak kepada negara."Sebagai BUMN, tugas Pertamina bukan hanya mencari keuntungan semata namun yang utama menyediakan kebutuhan dan pelayanan masyarakat dari Sabang hingga Merauke secara berkeadilan," katanya, Jumat (20/4).
Baca juga, Dirut Pertamina Dicopot, Ini Alasannya.
Menteri BUMN saat ini belum menunjuk direktur utama definitif, maka pemegang saham memutuskan agar Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama Pertamina diisi oleh Nicke Widyawati selaku Direktur SDM. Nicke juga merupakan Ketua Komite dan Implementasi Holding Migas.
Pencopotan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor 039/MBU/02/2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengalihan Tugas Anggota-anggota Direksi PT Pertamina (Persero), Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan kajian implementasi yang komprehensif dan telah disampaikan kepada Menteri BUMN.
Selain pencopotan Elia, beberapa nama direksi yakni M. Iskandar, Toharso, Dwi W Daryoto dan Ardhy N. Mokobombang juga dicopot. Beberapa nama yang diangkat adalah Budi Santoso syarif sebagai Direktur Pengolahan; Basuk Trikora Putra sebagai Direktur Pemasaran Korporat; Masud Hamid sebagai Direktur Pemasaran Retail; M. Haryo Junianto sebagai Direktur Manajemen Aset; Heru Setiawan selaku Direktur Mega Proyek dan Pengembangan Petrokimia; Gandhi Sriwidjojo sebagai Direktur Infrastruktur dan Nicke Widyawati selaku Direktur SDM sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Utama.
Direksi di luar nama tersebut tidak mengalami perubahan, yaitu Gigih Prakoso sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Syamsu Alam sebagai Direktur Hulu dan Arif Budiman selaku Direktur Keuangan.
Dalam laporannya, Dewan Komisaris meminta para direksi Pertamina diminta untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan para stakeholder, termasuk dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.