REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Jabar Banten (BJB) berpendapat, Surabaya memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang bagus. Maka dari itu, mereka membidik nasabah di wilayah Surabaya, khususnya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan target pertumbuhan 10 hingga 12 persen.
Direktur Utama BJB, Achmad Irfan, mengaku optimistis bisa mencapai target tersebut. Apalagi, saat ini Bank BJB telah memperkuat program pemberdayaan masyarakat ekonomi terpadu di Kota Pahlawan.
"Kami berupaya memaksimalkan program tersebut. Kemudian menggaet para pelaku Usaha Kecil dan Menengah kemudian bersinergi dengan perbankan yang sudah ada di Surabaya ini," kata Irfan di Surabaya, Rabu (18/4).
Irfan mengatakan, target nasabah Surabaya hampir sama dengan nasional yang mencapai 12 persen hingga 14 persen. Sebab kondisi pasar di Surabaya dinilainya cukup luas dalam hal akses perbankan dari sektor usaha.
Saat ini, lanjut Irfan, aset Bank BJB di Cabang Surabaya sudah mencapai Rp 2,1 triliun. Kemudian untuk kredit, di daerah ini juga cukup meningkat dan stabil. Hal itu terlihat dari NPL (Non Performance Loan) atau tingkat kredit macet yang hanya dikisaran 1,15 persen.
"Artinya NPL lebih rendah dibanding nasional yang sekitar 1,51 persen," ujar Irfan.
Dari angka itu, Irfan, optimistis kinerja BJB akan lebih baik di tahun 2018. Apalagi Bank BJB baru saja meresmikan relokasi kantor baru yang sebelumnya berada di Jl Raya Darmo 78 berpindah ke Jl Raya Darmo 112. Peresmian dilakukan pada Selasa (17/4) lalu.
"Kami harap dengan kantor baru kinerja BJB akan lebih baik dan bisa mencapai target nasabah di Surabaya," kata Irfan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
